Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tanda Burnout di Tempat Kerja, Tidak Hanya Kelelahan Fisik

Kompas.com - 08/11/2022, 14:38 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Orang yang menunda-nunda pekerjaan kemungkinan berada di bawah tekanan yang begitu banyak.

Tidak menutup kemungkinan otak juga tidak mampu mengatasi stres yang datang secara terus-menerus dengan baik.

Tak hanya itu, mudah terdistraksi atau terganggu ketika bekerja menjadi tanda lain dari burnout yang jarang disadari.

Studi Association for Psychological Science tahun 2015 menunjukkan bahwa burnout dapat mengubah sirkuit otak.

Hal tersebut dapat menyebabkan orang yang mengalami burnout menjadi sulit berkonsentrasi.

Pada gilirannya, otak yang mudah terdistraksi sukar untuk mengabaikan gangguan di tempat kerja dan tetap fokus mengerjakan pekerjaan.

Sementara dua tanda yang sudah disebutkan bisa dideteksi, ada tanda lain dari burnout yang wajib diwaspadai.

Tanda yang dimaksud adalah kurangnya motivasi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.

"Anda tidak harus merasakan emosi negatif yang mendalam untuk merasakan burnout," ujar Suzuki.

"Anda juga bisa memiliki sikap tidak peduli terhadap hal-hal yang dulunya Anda perhatikan, seperti pekerjaan."

Bagi Suzuki, salah satu cara untuk mengatasi burnout adalah menyadari kondisi diri sendiri dan memahami pemicu emosi negatif, seperti kemarahan, kesedihan, dan ketakutan.

Suzuki juga menyarankan orang yang kelelahan fisik dan mental di tempat kerja untuk mengenali kapan emosi negatif muncul.

"Memperhatikan emosi yang lebih luas sangat penting karena jika kita menyembunyikan (stres) terlalu lama, hal ini akan menjadi lebih buruk," tutur Suzuki.

"Akhirnya, burnout menjadi semakin parah dan tidak dapat dikendalikan."

Selain melihat ke dalam diri sendiri, ia juga meminta mereka yang burnout untuk berkonsultasi dengan terapis atau konselor.

Profesional kesehatan dikatakan Suzuki dapat membantu orang yang burnout untuk mencari keterkaitan dari gejala dan menemukan penyebab burnout.

Suzuki juga menyampaikan, terapis atau konselor bisa memberi saran seputar penanganan burnout yang sedang dirasakan.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Burnout, Tak Selalu Berhenti Kerja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com