Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kondisi Kesehatan yang Ditandai Kencing Melebihi Frekuensi Normal

Kompas.com - 07/12/2022, 18:36 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

6. Diabetes

Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang tidak normal seringkali merupakan gejala diabetes.

Hal ini disebabkan karena tubuh berusaha membersihkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine.

7. Gangguan prostat

Pembesaran prostat dapat menekan uretra atau saluran kemih dan menutup aliran urine. Hal ini menyebabkan dinding kandung kemih mengalami iritasi.

Akibatnya, kandung kemih menjadi mudah berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga sering muncul rasa ingin buang air kecil.

8. Mengonsumsi obat-obatan diuretik

Ini adalah obat untuk tekanan darah tinggi atau penimbunan cairan di ginjal.

Obat ini akan membuang cairan berlebih di dalam tubuh, mengakibatkan keinginan buang air kecil secara terus menerus.

Baca juga: 11 Penyebab Terlalu Sering Buang Air Kecil

9. Stroke atau penyakit saraf

Kerusakan pada saraf yang berkaitan dengan fungsi kandung kemih dapat memicu seringnya buang air kecil.

Divertikulitis atau peradangan pada dinding usus besar.

Gejalanya yaitu rasa nyeri yang berawal dari pusar dan bergerak ke perut bagian bawah, demam, sering buang air kecil yang disertai rasa nyeri saat kencing, dan pendarahan dari dubur.

10. Faktor psikologis

Salah satunya adalah kecemasan berlebihan yang berlangsung lama.

Misalnya kekhawatiran tentang keuangan, pekerjaan, sekolah, atau keluarga, tapi tidak dapat menjelaskan penyebabnya secara spesifik (gangguan cemas menyeluruh).

Gejala selain sering buang air kecil yaitu jantung berdebar-debar, berkeringat, otot tegang, sulit tidur, mudah terkejut, dan mudah marah.

Juga ada gejala seperti, sulit berkonsentrasi, gemetaran, mual, diare, sakit punggung, serta sakit kepala.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Kopi, Apa Penyebabnya?

Pemeriksaan

Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine.

Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik.

Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh.

Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf.

Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com