KOMPAS.com - Depresi adalah masalah kesehatan mental yang tidak memandang jenis kelamin.
Pria maupun wanita berisiko mengalaminya sehingga berpengaruh pada perasaan, cara berpikir, dan kemampuan menjalani aktivitas sehari-hari.
Depresi membuat seseorang merasa merasa sedih, mudah tersinggung atau hampa dan kehilangan kesenangan atau minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati.
Baca juga: Ada 5 Mitos Keliru Seputar Depresi
Sayangnya, depresi pada pria sering kali lambat dikenali sehingga penanganannya juga tertunda.
Ada beberapa alasan yang membuat gejala depresi pada pria sulit dikenali, khususnya karena faktor sosial dan biologis.
Budaya yang berkembang di masyarakat menganggap pria sebagai sosok yang kuat sehingga Kaum Adam kerap menyangkal masalah emosional yang dialaminya.
Pria yang mengekspresikan emosinya sering dianggap lemah sehingga harus memendam perasaanya agar terlihat jantan.
Hal ini membuat pria lebih sering mengalami depresi dengan gejala yang berbeda dan terkadang lebih sulit untuk diidentifikasi.
Baca juga: Depresi pada Ayah Bisa Menurun ke Anak, kok Bisa?
Psikiater jebolan Universitas Gadjah Mada, dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ mengatakan depresi adalah salah satu akibat dari kelelahan mental.
"Jadi ketika seorang mengalami depresi justru artinya dia pernah bekerja secara sangat keras yang membuat mentalnya lelah," terangnya, dikutip dari akun Instagramnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.