KOMPAS.com - Setelah hidup melewati dua perang dunia, perang Spanyol, pandemi flu 1918, dan wabah Covid-19, seorang wanita kelahiran California, Amerika Serikat, Maria Branyas Morera, dinobatkan sebagai orang tertua di dunia yang masih hidup.
Branyas yang kini berusia 115 tahun menjadi orang tertua di dunia setelah meninggalnya Lucille Randon, pemegang rekor orang tertua di dunia versi Guinness World Records sebelumnya.
Randon meninggal dunia di usianya yang ke-118 di sebuah panti jompo di Perancis pada 17 Januari lalu.
Baca juga: Kebiasaan Makan yang Dilakukan Pasutri Tertua di Dunia, Penasaran?
Lalu seperti dikutip dari The Guardian, sebelum dinobatkan sebagai orang tertua di dunia, Branyas sudah sempat menarik perhatian dunia.
Dia mampu bertahan hidup dari serangan Covid-19 pada Mei 2020 silam, saat Spanyol menjadi salah satu negara yang terdampak parah sebelum hadirnya vaksin.
Branyas pun diyakini menjadi penyintas Covid-19 tertua saat itu, sebelum Randon juga tertular.
Lebih lanjut, Branyas mengaku ada beberapa hal yang membuatnya panjang umur.
Hal-hal tersebut adalah hidup teratur, tenang, dan memiliki hubungan baik dengan keluarga dan teman.
Lalu, rahasia lainnya adalah dia melakukan kontak dengan alam, memiliki emosi stabil, dan tidak memiliki penyesalan.
Perempuan ini juga berusaha selalu positif, dan menjauh dari orang-orang beracun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.