Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tyo Nugros Batasi Garam dan MSG, Benarkah Ampuh Cegah Penuaan?

Kompas.com - 07/02/2023, 09:55 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tyo Nugros viral di media sosial karena pengakuannya yang membatasi asupan garam dan MSG pada menu hariannya.

Pola makan ini dilakukannya untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Dampak menyenangkan lainnya, mantan drummer Dewa 19 terbukti tetap awet muda di usia 52 tahun.

Baca juga: Tyo Nugros Disebut Vampir gara-gara Tetap Terlihat Muda di Usia 52 Tahun, Apa Rahasianya?

Usianya memang sudah lebih dari setengah abad namun penampilan pria kelahiran 1970 ini nyaris sama seperti belasan tahun silam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by dee adnan (@deeadnan)

Tyo Nugros batasi garam dan MSG, ini dampaknya untuk proses penuaan

Dikutip dari situs gizi, Dietela, kita dianjurkan mengonsumsi garam maksimal satu sendok teh atau sekitar 2.000 mg per hari.

Sumber garam bisa dari garam dapur, garam meja, saus sambal kemasan, saus tomat kemasan, acar bawang, hingga MSG atau penyedap rasa.

Beberapa produk makanan kemasan atau siap saji juga mengandung jumlah garam tinggi sehingga perlu diperhatikan dalam menu harian kita.

Garam memang bermanfaat memperkaya rasa sehingga makanan jadi lebih lezat.

Selain itu, garam alias natrium juga diperlukan tubuh untuk menjaga kadar cairan dalam tubuh.

Baca juga: Menyingkap Dampak Buruk Garam bagi Tubuh

Namun riset juga membuktikan jika makanan yang mengandung terlalu banyak garam sebenarnya dapat mempercepat penuaan dan memicu dampak negatif pada jantung, ginjal, serta hati.

Dikutip dari Better Aging, jumlah natrium yang berlebihan juga telah lama diketahui dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

Kaitan antara garam dengan penuaan dibuktikan dalam riset American Heart Association yang mengamati subjek yang kelebihan berat badan dan obesitas.

Terbukti bahwa mereka yang biasa makan makanan tinggi garam mengalami pemendekan telomere yakni tutup pelindung di ujung kromosom yang mencegah kerusakan dan disfungsi sel.

Ketika sel membelah, telomere menjadi semakin pendek sampai sel tidak dapat membelah lagi dan mati begitu saja.

Proses ini dikaitkan dengan kondisi yang sering menyerang orang dewasa yang lebih tua, seperti diabetes, demensia, penyakit jantung, dan kanker.

Natrium dan obesitas bekerja sama untuk menciptakan proses ini, yang tidak spesifik untuk usia karena orang muda juga bisa mengalaminya.

Baca juga: 4 Pilihan Sayuran yang Bantu Cegah Penuaan Dini pada Kulit

Faktor usia sangat memengaruhi

Cara tubuh mengontrol kadar garam dan cairan berubah seiring bertambahnya usia.

Ketika semakin tua, kemampuan untuk mengatur kadar cairan, rasa haus, dan konsentrasi urin semakin rendah.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology – Regulatory, Integrative and Comparative Physiology melaporkan bahwa usia berdampak signifikan pada kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan natrium.

Untuk alasan ini, para ilmuwan percaya bahwa orang dewasa yang lebih tua berisiko lebih tinggi menderita konsekuensi negatif akibat konsumsi garam berlebihan.

Misalnya disfungsi sistem saraf pusat dan penurunan efektivitas pengobatan, yang menyebabkan risiko kesehatan yang merugikan.

Baca juga: Benarkah Garam Himalaya Lebih Sehat daripada Garam Meja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com