Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kemungkinan Penyebab Gatal Pada Vagina dan Cara Menghentikannya

Kompas.com - 01/03/2023, 20:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dan sabun mandi atau bahkan mengganti sabun cuci dapat menyebabkan reaksi pada vagina.

Itulah sebagian alasan mengapa kita disarankan untuk menghindari douching, atau membersihkan vagina secara berlebihan untuk menghindari iritasi tambahan.

Jika kita menyadari bahwa mengganti produk menstruasi atau produk kebersihan tertentu dengan wewangian tambahan menyebabkan vagina terasa gatal atau bahkan terbakar, segera hentikan penggunaannya dan temui dokter jika gejalanya masih berlanjut.

Baca juga: Kenali, Bermacam Aroma Vagina dan Arti di Baliknya...

4. Jock itch

Jock itch atau yang juga dikenal sebagai tinea cruris kadang-kadang bisa menjadi penyebab di balik rasa gatal di sekitar vagina.

Kondisi ini mirip dengan kutu air, yang sering terjadi karena berbagi handuk atau pakaian dalam, tetapi dalam kasus ini fokusnya adalah pada area selangkangan.

Rasa gatal ini umumnya terjadi di sekitar paha dan selangkangan, jadi jika iritasi lebih terlokalisasi di bagian dalam vagina kemungkinan besar itu bukan karena hal ini.

Tetapi jika kita melihat adanya kemerahan atau iritasi di sekitar area ini yang tidak kunjung sembuh, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Kekurangan estrogen

Seiring bertambahnya usia, berbagai bagian tubuh kita mulai mengalami perubahan.

Bagi perempuan, kekurangan estrogen dapat menyebabkan kulit menipis, kadang-kadang menyebabkan ketidaknyamanan, gatal atau keputihan.

Hal ini dapat terjadi pada perempuan saat mereka mengalami menopause dan pada beberapa perempuan yang sedang menyusui.

Pelumas vagina atau dosis kecil estrogen biasanya dapat membantu dalam kasus ini.

Baca juga: Waspadai Penggunaan Cairan Pembersih yang Berbahaya bagi Vagina

6. Ambeien

Meskipun ambeien terjadi karena pembuluh darah vena membengkak di rektum, rasa gatal dan iritasi yang terkait dengan kondisi ini juga dapat menyebar ke area vagina.

Jika rasa gatal yang kita rasakan tidak hanya terjadi di dalam atau di sekitar vagina, tetapi juga di dekat anus, ini bisa menjadi tanda ambeien.

Untuk ambeien, kita bisa meredakannya dengan menggunakan pengobatan rumahan seperti lidah buaya, menjaga kebersihan, atau menggunakan salep yang dijual bebas.

Tetapi, jika kita mengalami rasa gatal yang terus-menerus dan pendarahan dubur, segera temui doker.

7. Iritasi kulit di dalam atau di sekitar vulva

Vagina tidak kebal terhadap kondisi kulit dan ada beberapa kondisi kulit yang dapat menyebabkan perubahan pada kulit, seperti pemutihan dan rasa gatal.

Hal-hal seperti dermatitis kontak atau folikulitis (radang folikel rambut) juga dapat terjadi di sekitar vagina.

Jika kita mengalami ruam kulit yang merah, gatal, dan bahkan terasa sakit, bisa jadi ini merupakan tanda dari suatu kondisi kulit.

Menurut Zanotti, kondisi ini mungkin memerlukan salep steroid seperti hidrokortison untuk pengobatannya.

8. Vaginosis bakteri

Vaginosis bakterialis muncul ketika bakteri baik dan bakteri jahat di dalam vagina saling bertentangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com