Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 13/03/2023, 11:10 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Memiliki hubungan sosial yang baik ternyata lebih penting daripada uang dan kesuksesan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Hal tersebut ditunjukkan oleh sebuah buku baru yang didasarkan pada studi terpanjang tentang kebahagiaan manusia.

Buku berjudul "The Good Life" itu didasarkan pada Harvard Study of Adult Development, salah satu studi tentang kehidupan orang dewasa terlama yang pernah dilakukan.

Studi ini melacak kehidupan 724 pria Boston selama 80 tahun dari tahun 1938 dan kemudian dilanjutkan dengan mempelajari anak-anak mereka yang merupakan generasi baby boomer.

Baca juga: Panduan Riang Gembira dan Hidup Bahagia

"Hal paling mengejutkan adalah bahwa hubungan yang baik tidak hanya membuat kita bahagia dalam menjalani hidup, tapi juga membuat tubuh dan otak kita lebih sehat dan kita bisa hidup lebih lama."

Demikian penuturan seorang psikiater yang turut mengawasi studi ini, Robert J Waldinger, kepada Daily Mail.

Menurut dia, buku ini didasarkan pada wawancara yang mengukur kepuasan hidup secara teratur melalui kehidupan orang-orang dan mengubah banyak asumsi kita tentang apa yang mengarah pada kebahagiaan.

Kunci hidup bahagia

Lebih lanjut, berikut adalah beberapa pelajaran tentang kunci kebahagiaan yang mungkin bisa kita ambil dalam The Good Life.

1. Memiliki teman membuat kita hidup lebih lama

Para peneliti mengatakan, hubungan sosial sangat terkait dengan kesehatan dan umur panjang.

Mereka merujuk pada sebuah studi tahun 2010 yang menunjukkan orang dengan hubungan sosial yang kuat memiliki peluang 50 persen lebih besar untuk bertahan hidup di tahun tertentu.

"Ini adalah hubungan yang sangat besar, sebanding dengan efek merokok atau terkena kanker. Dan merokok di AS dianggap sebagai penyebab utama kematian yang dapat dicegah."

"Seiring berjalannya waktu, berbagai studi, termasuk studi kami sendiri, terus memperkuat hubungan antara hubungan yang baik dan kesehatan," tulis para peneliti.

Masyarakat telah membombardir kita dengan pesan-pesan tentang apa yang akan membuat kita bahagia, mulai dari para influencer yang memamerkan kekayaan di media sosial hingga iklan.

Namun, budaya menyesatkan orang untuk berpikir bahwa mobil, pekerjaan, atau produk baru akan membuat mereka bahagia dan beberapa orang yang paling menderita dalam penelitian ini adalah orang yang kaya dan sukses.

Baca juga: 11 Kunci Hidup Bahagia Menurut Sains

"Iklan memberitahu kita bahwa mengonsumsi yogurt merek ini akan membuat kita sehat, membeli smartphone itu akan membawa kegembiraan baru dalam hidup kita, dan menggunakan krim wajah khusus akan membuat kita awet muda," ungkap mereka.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau