Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2023, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Emas kuning adalah logam mulia tertua dan merupakan satu-satunya yang digunakan dalam perhiasan mewah untuk waktu yang lama.

Namun, sejak ditemukannya emas putih dan rose gold pada abad ke-19, kepopuleran emas kuning pun lambat laun kian redup.

Terlebih, logam mulia ini juga terkesan kuno dan mungkin lebih banyak dipakai oleh orang-orang yang lebih tua sehingga kurang bisa dipadupadankan dengan tampilan yang lebih modern.

Selain karena kesannya kuno, ada beberapa hal yang juga perlu kita ketahui, mengapa kita perlu menghindari emas kuning terutama bila dijadikan sebagai cincin tunangan.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasannya sebagai berikut.

Baca juga: Harus Diapakan Cincin Tunangan Saat Menikah, Dipakai atau Tidak?

1. Emas kuning terkesan norak

Telah lama diasosiasikan dengan nuansa tahun 1970-an, emas kuning sedikit norak untuk selera kita.

Meskipun emas kuning telah menjadi populer selama berabad-abad, ini adalah pilihan warna yang bisa jadi sedikit berlebihan.

Kita harus mengakui bahwa tampilannya yang kaya dan mewah bisa sangat menakjubkan.

Namun, terlalu banyak sesuatu yang berlebihan juga akan terlihat norak.

Jadi, apabila kita menyukai nuansa emas yang bersejarah untuk cincin tunangan, pilihlah yang cocok dengan tampilan yang bersih dan klasik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com