KOMPAS.com - Emas kuning adalah logam mulia tertua dan merupakan satu-satunya yang digunakan dalam perhiasan mewah untuk waktu yang lama.
Namun, sejak ditemukannya emas putih dan rose gold pada abad ke-19, kepopuleran emas kuning pun lambat laun kian redup.
Terlebih, logam mulia ini juga terkesan kuno dan mungkin lebih banyak dipakai oleh orang-orang yang lebih tua sehingga kurang bisa dipadupadankan dengan tampilan yang lebih modern.
Selain karena kesannya kuno, ada beberapa hal yang juga perlu kita ketahui, mengapa kita perlu menghindari emas kuning terutama bila dijadikan sebagai cincin tunangan.
Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasannya sebagai berikut.
Baca juga: Harus Diapakan Cincin Tunangan Saat Menikah, Dipakai atau Tidak?
Telah lama diasosiasikan dengan nuansa tahun 1970-an, emas kuning sedikit norak untuk selera kita.
Meskipun emas kuning telah menjadi populer selama berabad-abad, ini adalah pilihan warna yang bisa jadi sedikit berlebihan.
Kita harus mengakui bahwa tampilannya yang kaya dan mewah bisa sangat menakjubkan.
Namun, terlalu banyak sesuatu yang berlebihan juga akan terlihat norak.
Jadi, apabila kita menyukai nuansa emas yang bersejarah untuk cincin tunangan, pilihlah yang cocok dengan tampilan yang bersih dan klasik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.