KOMPAS.com - Bulan suci Ramadhan 2023 sudah di depan mata.
Umat Islam akan segera melaksanakan ibadah tahunannya dengan berpuasa dari matahari terbit hingga tenggelam.
Tak hanya berpantang makan dan minum, kita juga diharuskan menahan hawa nafsu termasuk berhubungan seksual.
Baca juga: Sejarah Puasa Sebelum Datangnya Islam dan Perintah Puasa Ramadhan
Uniknya, durasi puasa muslim di berbagai belahan dunia bakal berbeda-beda karena dipengaruhi faktor terbit matahari.
Muslim yang tinggal di negara paling selatan dunia, seperti Chili atau Selandia Baru, akan berpuasa rata-rata selama 12 jam.
Sedangkan yang tinggal di negara paling utara, seperti Islandia atau Greenland, akan berpuasa selama 17 jam lebih.
Baca juga: Pakar UGM Beberkan Manfaat Puasa bagi Kesehatan Berikut Jenis Makanannya
Bagi umat Islam yang tinggal di Belahan Bumi Utara, durasi puasa akan sedikit lebih pendek di Ramadhan 2023 ini.
Durasinya akan terus berkurang hingga tahun 2031 ketika Ramadhan akan mencakup titik balik matahari musim dingin – hari terpendek dalam setahun.
Setelah itu, jam puasa akan bertambah hingga titik balik matahari musim panas, yang merupakan hari terpanjang dalam setahun di Belahan Bumi Utara.
Baca juga: 4 Hal yang Wajib Dilakukan Saat Food Prepping Ramadan
Hal sebaliknya akan terjadi untuk umat Islam yang tinggal di selatan garis khatulistiwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.