Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Bibir Kesemutan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/04/2023, 14:29 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kesemutan dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk di area wajah dan bibir.

Bibir kesemutan biasanya muncul secara perlahan atau mendadak. Kondisi ini pada umumnya ditandai dengan sensasi bibir terasa kebas saat disentuh atau merasa seperti kesemutan.

Mirip seperti jenis kesemutan yang lainnya, bibir yang merasa kebas juga dapat menjadi pertanda suatu penyakit yang perlu diwaspadai.

Baca juga: 3 Alasan Kecemasan Bisa Jadi Penyebab Kesemutan 

Penyebab bibir kesemutan

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bibir kesemutan. Meski sebagian besar gejalanya tidak menunjukkan penyakit yang parah.

Namun ada beberapa penyebab bibir kesemutan yang perlu segera diwaspadai agar kondisinya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berikut penyebab bibir kesemutan sebagaimana dilansir Healthline.

1. Reaksi alergi

Bibir kesemutan merupakan pertanda dari reaksi alergi. Meski reaksi alergi biasanya bersifat ringan, tetapi ada jenis alergi yang parah yang bisa memicu anafilaksis.

Ini adalah reaksi yang berpotensi mengancam nyawa, sebab beberapa gejalanya dapat terjadi setelah kontak dengan alergen, seperti makanan, susu, obat-obatan hingga alergen kimia lainnya.

Ciri-ciri reaksi alergi yang perlu diwaspadai adalah ketika seseorang merasa kesulitan bernapas, kesulitan menelan, pembengkakkan di mulut, tenggorokan, bibir hingga wajah.

2. Keracunan makanan

Ada sejumlah kasus ketika keracunan makanan dapat menyebabkan kesemutan di bibir, lidah, tenggorokan dan mulut.

Gejalanya dapat berkembang setelah kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Dalam kasus yang jarang, efek dari keracunan makanan mungkin dapat terjadi setelah beberapa hari mengonsumsinya.

Menurut laman Healthline, jenis makanan laut seperti ikan atau kerang merupakan penyebab umum dari keracunan makanan.

Sebab kedua jenis makanan laut ini kemungkinan mengandung bakteri dan neurotoksin yang berbeda.

3. Kekurangan vitamin atau mineral

Jika kita tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, tubuh juga tidak dapat memproduksi sel darah merah sesuai kebutuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com