KOMPAS.com - Bagi para pria yang sudah memasuki usia lanjut, gangguan prostat rentan terjadi dan sangat mengganggu.
Gangguan prostat bisa terasa ketika kita mengalami masalah berkemih atau buang air kecil akibat hiperplasia prostat jinak atau pembesaran prostat.
Dikutip laman Urology Group, sekitar setengah dari pria berusia 60 tahun mengalami gejala pembesaran prostat jinak, termasuk kesulitan buang air kecil, aliran urine yang lemah, dan sering buang air kecil di malam hari.
Gejala yang terakhir --kebutuhan untuk bangun dan buang air kecil di malam hari-- disebut nokturia, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Prostatitis Serang Kelenjar Prostat, Pria Perlu Waspada
Susah tidur akibat gangguan prostat
Prostat terletak di dasar kandung kemih dan di belakang penis, dan di tengahnya terdapat uretra, saluran yang membawa urine keluar dari tubuh.
Ukuran prostat biasanya sebesar kenari, tetapi dapat membesar saat pria mendekati usia 40-50 tahun. Seiring waktu, hal ini menyebabkan aliran urine terhambat.
Kendati tidak berkembang menjadi kanker, pembesaran prostat jinak memicu gejala yang mengganggu.
Gangguan buang air kecil yang sering dan sulit dapat memengaruhi kesehatan kita seperti:
1. Melemahkan kandung kemih
Jika saluran uretra terhalang, kandung kemih harus berkontraksi lebih keras untuk mendorong urine keluar. Alhasil, kondisi tersebut melemahkan kandung kemih dan menimbulkan gejala pembesaran prostat lainnya.
2. Infeksi saluran kemih
Jika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong, sisa urine dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa menyebar ke ginjal dan memicu sepsis atau komplikasi.
Baca juga: Pilihan Diet Tepat untuk Penderita Pembesaran Prostat Jinak
3. Munculnya batu ginjal dan batu kandung kemih
Ketika kandung kemih tidak mampu mengosongkan urine dengan sempurna, mineral dan garam dalam urine lebih mudah membentuk batu ginjal dan batu kandung kemih.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.