Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Buang Air Kecil Malam Hari, Waspada Pembesaran Prostat

Kompas.com, 12 April 2023, 06:36 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para pria yang sudah memasuki usia lanjut, gangguan prostat rentan terjadi dan sangat mengganggu.

Gangguan prostat bisa terasa ketika kita mengalami masalah berkemih atau buang air kecil akibat hiperplasia prostat jinak atau pembesaran prostat.

Dikutip laman Urology Group, sekitar setengah dari pria berusia 60 tahun mengalami gejala pembesaran prostat jinak, termasuk kesulitan buang air kecil, aliran urine yang lemah, dan sering buang air kecil di malam hari.

Gejala yang terakhir --kebutuhan untuk bangun dan buang air kecil di malam hari-- disebut nokturia, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Baca juga: Prostatitis Serang Kelenjar Prostat, Pria Perlu Waspada

Susah tidur akibat gangguan prostat

Prostat terletak di dasar kandung kemih dan di belakang penis, dan di tengahnya terdapat uretra, saluran yang membawa urine keluar dari tubuh.

Ukuran prostat biasanya sebesar kenari, tetapi dapat membesar saat pria mendekati usia 40-50 tahun. Seiring waktu, hal ini menyebabkan aliran urine terhambat.

Kendati tidak berkembang menjadi kanker, pembesaran prostat jinak memicu gejala yang mengganggu.

Gangguan buang air kecil yang sering dan sulit dapat memengaruhi kesehatan kita seperti:

1. Melemahkan kandung kemih

Jika saluran uretra terhalang, kandung kemih harus berkontraksi lebih keras untuk mendorong urine keluar. Alhasil, kondisi tersebut melemahkan kandung kemih dan menimbulkan gejala pembesaran prostat lainnya.

2. Infeksi saluran kemih

Jika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong, sisa urine dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa menyebar ke ginjal dan memicu sepsis atau komplikasi.

Baca juga: Pilihan Diet Tepat untuk Penderita Pembesaran Prostat Jinak

3. Munculnya batu ginjal dan batu kandung kemih

Ketika kandung kemih tidak mampu mengosongkan urine dengan sempurna, mineral dan garam dalam urine lebih mudah membentuk batu ginjal dan batu kandung kemih.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau