Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Wanita Lebih Berisiko Terkena Penyakit Kelamin

Kompas.com - 12/04/2023, 15:06 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Penyakit kelamin sebetulnya dapat dialami siapa saja, baik pria atau wanita.

Namun fakta studi menyebutkan bahwa secara alamiah, wanita lebih berisiko terinfeksi penyakit kelamin daripada pria.

Ada beberapa alasan yang mendasari bahwa wanita lebih rentan terinfeksi hingga mengembangkan komplikasi akibat penyakit kelamin daripada pria.

Baca juga: 5 Aktivitas Seksual Berisiko, Waspadai Penyakit Kelamin 

Alasan wanita lebih berisiko terkena penyakit kelamin

Menurut para ahli, salah satu faktor yang membuat wanita lebih berisiko tertular atau terinfeksi penyakit kelamin adalah karena organ intim wanita memiliki permukaan yang lebih luas daripada pria.

Hal itu memungkinkan bakteri atau virus penyebab infeksi menular seksual tentu lebih mudah hinggap dan menginfeksi.

Selain itu ada beberapa faktor lain yang membuat wanita lebih rentan tertular penyakit kelamin. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Anatomi tubuh yang unik

Anatomi wanita membuatnya lebih berisiko daripada pria. Terutama pada anatomi lapisan vagina wanita lebih tipis dan lebih halus daripada kulit penis.

Patogen penyebab penyakit kelamin tentu lebih mudah masuk ke alat kelamin wanita daripada pria.

Kondisi alat kelamin wanita yang cenderung lembap juga menjadikannya sebagai tempat berkembang biak yang sempurna bagi pertumbuhan bakteri.

2. Jarang menunjukkan gejala

Wanita cenderung menunjukkan gejala penyakit kelamin umum seperti klamidia dan gonore dibandingkan dengan pria.

Sayangnya, dalam beberapa kasus gejala tersebut mungkin hilang tetapi risiko infeksinya masih ada.

Hal itu yang membuat wanita lebih rentan terkena penyakit kelamin karena dikira penyakitnya sudah sembuh, padahal belum.

Baca juga: Tips Bercinta untuk Cegah Penularan Penyakit Kelamin dari Pasangan 

Ilustrasi penyakit kelaminYour Fertility Ilustrasi penyakit kelamin

3. Pengobatan yang seringkali terlambat

Bukan lagi hal aneh jika alat kelamin wanita mengeluarkan cairan-cairan tertentu.

Dalam hal ini cairan tersebut agak sulit dibedakan apakah pertanda dari penyakit kelamin atau kondisi normal.

Sehingga pengobatan yang seharusnya dilakukan seringkali terlambat sampai pada gilirannya terinfeksi penyakit kelamin.

Selain itu bentuk vagina juga cenderung tertutup membuatnya sulit untuk mengenali gejala awal penyakit kelamin seperti lesi, kutil atau bisul di bagian dalam.

Hal ini juga yang menyebabkan wanita kerap menunda perawatan medis yang sesuai karena tidak menyadari penyakit apa yang dialaminya.

4. Risiko komplikasi kesehatan

Tidak cuma rentan terinfeksi, risiko komplikasi kesehatan akibat penyakit kelamin juga dialami wanita.

Terutama pada penyakit menular seksual yang tidak diobati dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan seperti penyakit radang panggul, yang berdampak pada kemandulan dan kehamilan ektopik.

5. Lebih berisiko terkena HPV

Wanita berisiko tertular HPV atau human papillomavirus, yang terkenal sebagai penyebab kanker serviks.

Anehnya, HPV umum terjadi pada pria yang akhirnya menularkan virus ke wanita, dalam hal ini wanita yang mengembangkan masalah serius dari HPV, sedangkan tidak pada pria.

Baca juga: 5 Penyakit Kelamin yang Menular Akibat Seks Oral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com