Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 05:05 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Kopi adalah minuman yang digemari berbagai kalangan, baik tua maupun muda.

Minuman ini dicintai karena diyakini mampu meningkatkan suasana hati, performa tubuh dan fungsi otak.

Selain itu, kopi juga bisa membantu meningkatkan metabolisme, membakar lemak, dan memperpanjang usia.

Berangkat dari alasan-alasan itulah, orang senang menikmati kopi di pagi hari saat perut kosong.

Tapi, ada baiknya menghentikan kebiasaan tersebut karena bisa membahayakan kesehatan lambung.

Baca juga: 5 Cara Minum Kopi Tanpa Khawatir Asam Lambung Naik

Kopi dan kadar hormon kortisol

Banyak yang berpendapat, minum kopi di pagi hari dapat memengaruhi produksi hormon stres, yaitu kortisol.

Kadar kortisol di dalam tubuh mengalami perubahan alami sepanjang hari, dan puncaknya terjadi pada waktu bangun tidur.

Kafein dalam kopi dapat meningkatkan kadar kortisol, sehingga minum kopi saat kadar kortisol sudah tinggi berisiko menyebabkan lonjakan hormon stres tersebut.

Akan tetapi, hasil studi menunjukkan orang yang rutin minum kopi justru mengalami peningkatan kortisol yang lebih sedikit, dan waktu mengonsumsi kopi pada pagi atau siang hari tidak berpengaruh secara signifikan.

Selain itu, peningkatan kadar kortisol yang disebabkan kopi bersifat sementara dan tidak menimbulkan efek buruk pada kesehatan dalam jangka panjang.

Baca juga: Asam Lambung Bisa Dicegah dengan Ubah Gaya Hidup, Ini Caranya

Minum kopi saat perut kosong membuat asam lambung naik

Sebaiknya kita sarapan lebih dulu sebelum menikmati secangkir kopi, karena minum kopi dalam kondisi perut kosong dapat menyebabkan asam lambung naik.

"Kafein merangsang hormon gastrin, yang memberi sinyal ke perut untuk melepaskan asam hidroklorik (asam lambung)," kata Andrew Akhaphong, MS, RD, LD, ahli diet di Mackenthun's Fine Foods.

Kopi juga dapat menurunkan tekanan sfingter esofagus bawah (sfingter di antara perut dan kerongkongan), yang memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada, rasa asam atau pahit, kesulitan menelan, atau memuntahkan makanan atau cairan.

Bagaimana dengan kopi tanpa kafein?

Kopi decaf atau kopi tanpa kafein masih dapat menimbulkan masalah pencernaan, tergantung pada sensitivitas perut.

Pada kopi decaf yang sudah dihilangkan kandungan kafeinnya, beberapa asam juga ikut terbuang, sehingga produksi asam di perut berkurang.

Namun, bagi orang dengan perut yang sangat sensitif atau memiliki refluks asam yang parah, bahkan minum kopi tanpa kafein sebelum makan bisa memperbesar risiko nyeri perut.

Akhaphong menyarankan untuk makan makanan kaya serat sebelum minum kopi.

Serat dapat menyerap kelebihan asam hidroklorik, melindungi perut dari sakit perut dan mengurangi risiko tukak lambung.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Asam Lambung Naik yang Jarang Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com