Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Terapi Stem Cell dan Manfaatnya sebagai Anti-aging

Kompas.com - 11/05/2023, 06:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Oleh sebab itu, memperbaiki core atau inti permasalahan dari penyakit di dalam tubuh juga bisa memberikan efek yang positif terhadap kulit dan kecantikan wajah.

"Beberapa pasien kami yang telah menjalani terapi stem cell memiliki kualitas hidup yang berangsur membaik," kata Natasha.

"Hal itu pula yang membuat mereka bisa lebih aktif dan semangat untuk kembali beraktivitas. Itulah yang kami definisikan sebagai manfaat anti-aging, di samping kulit yang lebih sehat dan glowing," ujar dia.

Pusat stem cell di Indonesia

Sebagai pusat stem cell di Indonesia, Celltech Stemcell Centre kini telah memiliki bank stem cell untuk menyimpan tali pusat bayi.

Sejak diresmikan pada tahun 2022, bank stem cell tersebut menyimpan tali pusat yang kemudian bisa diolah menjadi stem cell dengan teknologi quantum agar dapat memperbanyak sel berkualitas dalam waktu singkat.

Menurut Debby, Celltech Stemcell Centre juga sudah bekerja sama dengan dokter spesialis dari berbagai rumah sakit di Indonesia.

Jadi, jika ada pasien yang hendak melakukan terapi stem cell di Celltech Stemcell Centre, prosedur yang dilakukan tentunya aman dan sesuai dengan standar kesehatan.

"Untuk terapi stem cell yang kami lakukan semua sudah aman, bahkan proses pengambilan tali pusat hingga proses penyimpanan juga semua dilakukan secara etis," ungkap Debby.

Biasanya, dia melanjutkan, terapi stem cell dilakukan dengan mengambil tali pusat pasien atau keluarga pasien yang sudah disimpan di dalam bank stem cell.

Namun, jika belum ada, pasien bisa mengambil dari stem cell hasil donor orang lain yang sudah tersimpan di bank stem cell dan melakukan beberapa tes untuk mengetahui kecocokannya.

Kendati demikian, meski terapi stem cell bisa menjadi pilihan untuk mengurangi obat-obatan kimia, tetapi ini bukanlah metode pengobatan yang cepat.

"Stem cell itu pengulangannya tergantung diagnosisnya dan penyakitnya apa," terang Debby.

"Misalnya, ada pasien diabetes yang sudah diterapi stem cell tapi pola hidupnya tidak sehat, ya efeknya akan sedikit lambat dibandingkan dengan orang yang menjaga gaya hidupnya dengan lebih sehat."

"Jadi, stem cell tidak bisa menyembuhkan penyakit secara instan, tetapi terapi ini bisa membantu mengatasi akar masalah dari dalam secara perlahan sehingga pasien tidak perlu minum obat, atau tetap minum obat dengan dosis yang rendah," imbuh dia.

Baca juga: Organisasi Stem Cell Dunia Ternyata Dipimpin oleh Orang Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com