Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2023, 14:19 WIB

Jarang sekali mereka menyebutkan masalah seperti kemarahan atau kurangnya komitmen sebagai alasan utama perselingkuhan.

Namun, sekitar separuh responden mengatakan, mereka tidak aktif secara seksual dengan pasangan.

Kurangnya kepuasan seksual inilah yang mendorong perselingkuhan mereka.

Keinginan untuk merasa mandiri dan mendapatkan variasi seksual juga menjadi faktor pendorong niat berselingkuh.

Lalu, mayoritas responden melaporkan tingkat kepuasan tinggi dalam hubungan perselingkuhan.

"Dalam media populer, acara televisi, film, dan buku, orang-orang yang berselingkuh memiliki perasaan bersalah moral yang intens dan kami tidak melihat itu dalam sampel partisipan ini," kata Selterman.

"Penilaian terhadap kepuasan dalam perselingkuhan adalah tinggi --kepuasan seksual dan kepuasan emosional, dan rendahnya perasaan penyesalan."

Baca juga: Kenali, Beda Selingkuh Emosional Vs Selingkuh Fisik

"Temuan ini memberikan gambaran yang lebih rumit tentang perselingkuhan dibandingkan apa yang kita ketahui sebelumnya," sambung Selterman.

Studi Selterman bersama tim membuktikan, perselingkuhan tidak berdampak negatif pada kualitas hubungan dengan pasangan utama.

Namun, penting untuk dicatat bahwa mayoritas responden adalah pria setengah baya. Belum jelas apakah temuan ini juga berlaku untuk wanita atau tidak.

Studi tersebut juga tidak melibatkan pasangan para partisipan, sehingga tidak dapat diketahui apakah mereka yang dikhianati setuju dengan pendapat pasangan yang tidak setia.

Baca juga: Mengapa Pria Memiliki Kecenderungan Selingkuh?

"Poin yang penting bagi saya adalah bahwa mempertahankan kesetiaan atau eksklusivitas seksual, terutama sepanjang hidup seseorang, sangat sulit," terang Selterman.

"Banyak orang hanya menganggap pasangan mereka akan sepenuhnya puas berhubungan seks dengan satu orang selama 50 tahun ke depan, tetapi banyak yang gagal melakukannya."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com