Penulis
KOMPAS.com - Quiet luxury adalah salah satu tren mode paling menonjol sepanjang tahun 2023.
Uniknya, gaya ini juga tergolong sulit dijelaskan dengan kata-kata, dibandingkan yang lainnya.
Meski demikian, kita akan melihat jelas kemewahan mode tersebut dalam penggunanya.
Baca juga: Deretan Artis yang Terapkan Style Quiet Luxury sejak Lama
Misalnya dalam penampilan 'sederhana' Gwyneth Paltrow, Maye Musk yang merupakan ibu Elon Musk dan Mark Zuckerberg, serta berbagai karakter di serial HBO, Succession.
Quiet luxury adalah gaya berbusana yang menonjolkan kualitas pakaian terbaik dengan gaya yang elegan, anggun sekaligus klasik tanpa terkesan berlebihan.
Pilihan warnanya tergolong krem, abu-abu, putih atau warna netral lainnya dengan desain halus, detail dan berkelas.
"Pakaian dengan kualitas terbaik, tetapi juga pakaian yang memiliki keabadian, canggih dan anggun", kata Thomaï Serdari, direktur program MBA fashion dan mewah di Stern School of Business, New York.
Baca juga: Mengulik Psikologi Orang yang Gemar Pamer Harta di Media Sosial
Artinya, style ini menjauhi berbagai item fashion seperti ikat pinggang keemasan Gucci atau tas tangan berlogo Louis Vuitton, yang terang-terangan menonjolkan kemewahannya.
View this post on Instagram
Sebaliknya, item quiet luxury diwujudkan berupa jumper berbahan kasmir, kancing sutra, atau mantel wol dengan warna netral dan bahan mahal.
Koleksi tersebut dibuat oleh tangan ahli sehingga menghasilkan kualitas papan atas.
"Karena seseorang telah meluangkan waktu untuk merancang struktur garmen, berlawanan dengan sesuatu yang dapat dibuang dan dibuat hanya untuk dijual sebagai produk dua dimensi seperti fast fashion," kata Serdari.
Baca juga: 10 Merek Mewah Terpopuler di Dunia, Siapa Juaranya?
Style quiet luxury sekarang memang sedang viral, ditandai banyaknya pengguna media sosial mencoba menerapkannya, tentunya dengan biaya terjangkau.
Lorna Hall, Direktur Kecerdasan Mode di perusahaan prediksi tren Inggris, WGSN mengatakan quiet luxury tetap saja bagian dari siklus fashion.
Ketika pembatasan era pandei mulai dilonggarkan tahun 2021, tren fesyen cenderung didominasi "peacocking" dan "dopamin dressing" yakni item dengan warna-warna cerah, logo yang mencolok, dan gaya pamer terang-terangan.
Jadi masuk akal bahwa setelah sensasi keluar dari pandemi yang dibanjiri dengan kemewahan mereda dan ekonomi berayun ke arah lain, tren mode juga akan bergeser," ujar Hall.
Baca juga: Rekor, Harga Barang Mewah Alami Kenaikan Tertinggi Sejak 2019
Selain itu, popularitas serial HBO, Succession yang karakternya kerap tampil dengan topi bisbol kasmir seharga 600 dollar AS berwarna netral tanpa logo juga berpengaruh.
View this post on Instagram
Gaya stealth-wealth tersebut kemudian menjadi inspirasi untuk fashion yang mahal dan berselera tinggi.
Selain itu, Hall berpendapat kondisi dunia saat ini juga memengaruhi popularitas quiet luxury.
“Saat ini, kita hidup melalui masa-masa yang membutuhkan pendekatan yang lebih sederhana,” katanya, merujuk pada krisis ekononomi, kesadaran akan keberlanjutan dan tingginya konsumerisme publik.
Baca juga: Lululemon, Produk Mahal yang Tetap Laris Manis, Kok Bisa?
Meski demikian, tren quiet luxury sebenarnya sudah mulai mendominasi dunia mode sejak tahun 2008, bertepatan dengan resesi dunia.
“Meskipun fesyen kadang-kadang tidak sensitif, ia masih sangat selaras dengan dinamika sosial,” ujar Hall.
“Ketika sebagian besar populasi berjuang untuk bertahan atau menghangatkan rumah mereka, memamerkan ekspresi kekayaan yang ekstrim terlihat tidak sensitif."
Popularitas quiet luxury dipercaya akan memengaruhi berbagai merek mode kelas dunia seperti Louis Vuitton, Dior, Gucci, Chanel, dll.
Jean-Jacques Guiony, Chief Financial Officer LVMH, perusahaan induk Louis Vuitton, Dior dan Fendi, dan banyak lainnya membenarkan pengaruh tersebut.
Baca juga: 7 Rekomendasi Merek Quiet Luxury, Tampil Mewah Tanpa Berlebihan
Ia yakin sebagian besar konsumen masih menginginkan produk berlogo namun LVMH juga menawarkan banyak item stealth-wealth bagi konsumen, misalnya lewat koleksi Loro Piana.
Merek tersebut dikenal dengan jumper kasmirnya yang sederhana namun mewah dengan harga setidaknya 1.700 dollar AS.
View this post on Instagram
Namun kini banyak merek lebih terjangkau yang juga mulai mengaplikasikan style quiet luxury berupa material yang lebih tahan lama, dibuat secara berkelanjutan dengan desain yang timeless.
“Tidak semua orang mampu mengenakan Loro Piana dan Brunello Cucinelli,” kata Serdari.
Baca juga: Gaya Klasik Gaun Pengantin Naomi Biden, Terinspirasi Grace Kelly
“Ini lebih tentang estetika, tetapi mungkin juga berpikir dua kali tentang apakah Anda memerlukan jumper yang akan rusak dalam dua kali pencucian atau apakah Anda ingin menunggu dan berinvestasi pada sesuatu yang dapat Anda pakai selama beberapa tahun.”
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang