Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pria Wajib Tahu, Ini 5 Hal Paling Red Flag di Mata Wanita Saat Kencan Pertama

Kompas.com, 17 Juni 2023, 11:02 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat kencan pertama, bendera merah atau red flag merupakan tanda bahaya yang harus diwaspadai.

Kondisi itu tak boleh diremehkan. Pasalnya, cara berperilaku kaum adam pada kencan pertama akan menggambarkan bagaimana dia akan menghormati hubungan selanjutnya.

Beberapa red flag juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wanita. Jika menunjukkan sejumlah red flag, wanita biasanya enggan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Lalu, apa saja red flag yang kerap ditampilkan pria saat kencan pertama? Berikut ulasannya.

1. Membicarakan diri sendiri

Ada perbedaan mencolok saat seseorang berbicara satu arah atau dua arah. Ketika berbicara dua arah, obrolan akan berlangsung timbal-balik.

Sementara jika satu arah, si wanita tidak punya kesempatan untuk bertanya balik atau menanggapi. Hal ini tentu membuat wanita merasa tidak nyaman karena mereka merasa tidak didengar. Hubungan emosional pun tak akan terbangun.

2. Terus memeriksa ponsel

Terus memeriksa ponsel saat kencan pertama membuat obrolan menjadi tidak nyaman. Si wanita juga akan merasa diabaikan.

Lebih dari itu, hal tersebut juga membuat kesan bahwa kamu tidak tertarik dengan lawan bicara.

3. Menjelek-jelekkan orang lain

Membahas mantan bukanlah topik yang umum dibicarakan ketika kencan pertama, apalagi jika kamu menjelek-jelekkannya.

Hal tersebut menyiratkan bahwa kamu merendahkan orang lain dan tidak bertanggung jawab.

4. Memberi rasa aman palsu

Saat kencan pertama, hindari merencanakan terlalu banyak hal, seperti liburan dan kencan romantis. Bagi wanita, hal ini memang terdengar menyenangkan.

Namun, hal tersebut seakan memberikan rasa aman palsu. Apalagi, hubungan ini belum tentu berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

5. Bau badan

Bau badan sangat mengganggu dan merusak suasana saat kencan, tidak jarang akan membuat wanita ilfeel saat kencan pertama dan menjadi alasan tersendiri untuk tidak melanjutkan hubungan.

Selain itu bau badan juga memberikan kesan yang buruk karena menandakan pria tersebut tidak dapat mengurus dirinya, lantas bagaimana dapat mengurus sang pasangan di kemudian hari.

Dibandingkan wanita, kaum adam dinilai memiliki badan yang lebih bau. Meski belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan pendapat tersebut, bau badan pada pria bisa disebabkan oleh sejumlah hal, seperti hormon dan aktivitas yang tinggi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau