Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2023, 07:43 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

3. Iritasi kulit

Iritasi akibat pencabutan dapat berubah menjadi kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.

Jika memiliki kulit sensitif, kita perlu berhati-hati karena kita mungkin lebih rentan terhadap reaksi tersebut.

Baca juga: Ketika Salma Hayek Pamerkan Uban dan Kerutan di Wajahnya 

4. Kerusakan folikel rambut

Mencabut terlalu banyak uban berpotensi merusak folikel rambut, sehingga memperlambat pertumbuhan rambut.

Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kerontokan rambut secara permanen.

5. Hiperpigmentasi atau jaringan parut

Jika kita terlalu sering mencabut uban, kita mungkin akan mendapatkan bintik hitam di area rambut itu dicabut.

Trauma pada area yang sama dapat menyebabkan jaringan parut, sehingga memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan dan berpotensi menghambat pertumbuhan rambut di masa depan.

6. Kerusakan pada batang rambut

Tindakan mencabut dapat merusak batang rambut karena rambut yang tumbuh kembali tampak lebih kasar dibandingkan rambut aslinya.

Baca juga: Perawatan dari Rumah untuk Menguatkan Batang Rambut

7. Pertumbuhan rambut tidak merata

Mencabut uban juga berpotensi mengganggu siklus pertumbuhan alami rambut, sehingga menyebabkan rambut tumbuh kembali dengan kecepatan berbeda.

"Kebiasaan mencabut uban dapat menyebabkan panjang dan tekstur tidak merata, terutama terlihat pada uban yang mungkin muncul kembali lebih kasar atau dengan warna berbeda," tutup Dr Apte.

Baca juga: Minuman Manis Bisa Picu Kerontokan Rambut pada Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com