Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kencan Tinder, Mencari Pengalaman Lebih Penting dari Tujuan

Kompas.com - 06/01/2024, 19:23 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Pada umumnya, orang berkencan untuk mencari jodoh dan berumah tangga. Namun rupanya tren itu sudah bergeser karena saat ini semakin banyak lajang yang tidak terlalu pusing soal arah hubungan, namun cenderung lebih tertarik menciptakan kesempatan dan pengalaman baru yang berkesan.

Berdasarkan survey Tinder Year in Swipe, tren kencan tahun 2023 ditandai oleh tema-tema seperti positivisme, optimisme, dan fokus menjadi pribadi yang lebih baik dengan menjalin koneksi dengan orang lain. 

Menurut survey itu, para lajang saat ini menikmati menjadi pemeran utama dan menepis tekanan untuk buru-buru cari jodoh. Mereka memilih menikmati kencan sebagai proses, demi pengalaman baru serta cerita yang berkesan. 

Pemahaman ini dirasa lebih ramah, karena mereka tidak terbebani dengan status dan tujuan serba pasti dalam hubungan, alias Not Attached To an Outcome (N.A.T.O).

Tidak Terpaku Pada Hasil atau N.A.T.O, seperti namanya, mengacu kepada para lajang yang tidak khawatir terhadap tujuan dari sebuah hubungan, dan lebih tertarik pada proses saling mengenal itu sendiri.

Baca juga: 6 Bahan Obrolan di Kencan Pertama agar Suasana Lebih Hangat

Selain itu ada kecenderungan anak muda berkencan untuk menikmati perjalanan dan lika likunya, dibandingkan pendekatan tradisional yang hanya berfokus pada tujuan akhir sebuah hubungan.

“Sangat menarik melihat data di Tinder yang menunjukkan bahwa 69% Gen Z ingin mendobrak norma-norma kencan dan hubungan konvensional," kata Melissa Hobley, Chief Marketing Officer di Tinder dalam keterangan pers-nya. 

"Generasi baru para lajang ini menunjukkan makna berkencan dengan berbagai kemungkinan, membebaskan diri mereka dari ekspektasi tradisional, serta memungkinkan mereka menulis cerita mereka sendiri.” 

Tren Kencan Tinder

#1. Always On menjadi emoji paling banyak digunakan di Tinder secara global 

Always On dalah emoji terpopuler secara global di Tinder tahun ini. Para lajang menggunakan emoji ini untuk memberitahu calon match bahwa mereka siap mencoba hal-hal baru yang seru, atau siap menjajaki hubungan baru. 

Emoji Always On dituliskan pada bio untuk menunjukkan keterbukaan dan optimisme. Contoh dari bio yang digunakan antara lain “Aku membawa energi positif dan berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap situasi."

#2. Tidak terpaku pada hasil

Para lajang sekarang lebih fokus pada koneksi, bukan hasil. Faktanya, lebih dari seperempat (27%) anak muda usia 18-25 tahun yang menggunakan fitur Tujuan Hubungan atau Relationship Goals di Tinder, mengatakan bahwa mereka “terbuka untuk mengeksplor”.

Sementara 22% yang menggunakan fitur Tujuan Hubungan mengatakan bahwa mereka “masih mencari tahu”.

Dengan pendekatan yang terbuka memungkinkan mereka untuk bertemu orang-orang baru tanpa menutup diri dari semua kemungkinan yang muncul.

#3. Menikmati perjalanan sebagai karakter utama

Para pengguna Tinder menganggap dirinya adalah pemeran utama dalam kisah mereka, dan melihat kencan sebagai perjalanan alih-alih sebagai hasil. 

Berkencan untuk menambah cerita atau pengalaman pribadi sedang ramai di Tinder secara global, dengan peningkatan 5,5x lipat dalam jumlah pengguna yang menggunakan istilah dalam bio seperti, “Semua yang aku lakukan adalah untuk perjalanan, yuk kita buat kenangan baru.”

#4. Berkencan untuk mewujudkan impian

Para lajang memanfaatkan peluang dan optimis terhadap potensi jodoh mereka. Meskipun sering membayangkan hubungan romantis, tetapi mereka cukup sadar terhadap red flags, baik pada diri mereka maupun pada orang lain. 

Faktanya, istilah Delulu mulai menjadi tren di bio Tinder pada tanggal 23 Februari, dan mencapai puncaknya pada tanggal 23 September, dengan jumlah 58x disematkan pada bio seperti “Jika kamu delulu, akulah solulumu”, “Tinggi, cakep dan delulu”, “ Change my delulu into trululu”.

Perlu diketahui, delulu adalah istilah untuk delusi, solulu adalah solusi, trululu adalah truth atau kenyataan.

#5. Waktu bersama lebih penting

Kehidupan yang makin cepat membuat kencan lebih mindful dan terorganisir. Faktanya, 51% dari lajang mengaku terbuka terhadap cara-cara kencan baru yang bisa menyesuaikan jadwal sehari-hari mereka.

Mereka juga tidak ingin membuang-buang waktu di mana lebih dari 50% anak muda lajang yang menggunakan fitur Bahasa Cinta di Tinder, memilih menghabiskan waktu bersama dibandingkan bahasa cinta lainnya.

Baca juga: Mau Kencan Pertama Sukses? Hindari 6 Kesalahan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com