Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Warna yang Sebaiknya Tidak Dipakai Saat Kencan Pertama

Kompas.com, 10 Januari 2024, 17:20 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kesan pertama akan sangat menentukan berlangsungnya suatu hubungan. Karenanya kencan pertama tidak boleh salah, termasuk dalam hal pakaian.

Pastikan kamu mengenakan busana yang membuat tampil nyaman dan merasa percaya diri. Namun, alih-alih hanya berfokus pada rasa nyaman, kamu juga harus lebih memperhatikan warna yang kamu kenakan, karena warna tertentu bisa saja memberikan pesan yang salah.

“Warna dapat membangkitkan emosi dan asosiasi yang berbeda, dan memilih warna yang salah mungkin mengirimkan pesan yang tidak diinginkan atau menimbulkan kesan negatif,” kata Laura Wasser, pakar hubungan dan kepala evolusi perceraian di Divorce.com. 

Baca juga: 5 Pilihan Warna Busana yang Bikin Tampak Langsing, Selain Hitam

Untuk mengetahui warna apa yang sebaiknya kita hindari pada kencan pertama, simaklah apa yang dikatakan pakar hubungan berikut ini.

Warna yang sebaiknya dihindari pada kencan pertama

1. Cokelat

Tanah lempung, pisang yang hampir busuk, dan air kotor umumnya adalah hal-hal yang diasosiasikan oleh pikiran kita terhadap warna cokelat. Itulah sebabnya kita sebaiknya menghindari memakai busana cokelat pada kencan pertama.

“Warna cokelat dapat dianggap membosankan atau terlalu konservatif, yang mungkin tidak menunjukkan kegembiraan dan harapan yang biasanya dikaitkan dengan awal hubungan romantis,” kata Wasser.

Chantelle Hartman Malarkey, seorang stylist dan desainer interior yang tinggal di San Diego, California, menambahkan bahwa warna cokelat dapat membuat kamu tampak "tidak suka berpetualang, konservatif, dan tidak mau mengambil risiko". 

Selain itu, ia mencatat, "Cokelat juga diasosiasikan dengan sifat bersahaja dan dapat membuat kamu terlihat terlalu santai atau tidak bergairah, yang mungkin tidak ideal untuk kencan pertama di mana kamu ingin memberikan kesan yang baik."

Namun tidak semua warna cokelat terlarang. Meskipun kita sebaiknya menghindari warna coklat yang lebih gelap, warna camel dengan sedikit oranye adalah "warna cokelat yang lebih dapat diterima dan lebih genit" untuk dikenakan pada kencan pertama, jelas Malarkey.

2 Abu-abu

Celana olahraga abu-abu, hari mendung, debu dan asap polusi menggambarkan warna abu-abu, sehingga warna ini bisa dianggap "tidak menyenangkan untuk didekati dan membosankan", kata Jessica Alderson, pakar hubungan dan pendiri aplikasi kencan So Syncd. 

“Meskipun warna ini bisa menunjukkan karakter serius di tempat kerja, namun untuk kencan, abu-abu bukan energi utama yang bisa membangun ketertarikan.”

“Abu-abu menjadi warna yang kurang cocok untuk dikenakan pada kencan pertama karena terlihat terlalu netral atau bahkan cuek, seadanya,” tambah Wasser. "Ini dapat mengirimkan pesan bahwa kamu tidak terlalu bersemangat atau antusias dengan kencan tersebut."

Tapi bukan berarti kita tidak boleh mengenakan pakaian berwarna abu-abu pada kencan pertama, kita hanya disarankan agar tidak menjadikannya warna utama.

"Abu-abu adalah salah satu warna yang bisa menjadi aksen yang bagus, namun sebagai warna primer mungkin tidak ideal karena kurang memberikan kegembiraan dan menimbulkan perasaan lepas dari emosi, yang tidak diharapkan pada kencan pertama," jelas Lisa Lawless, PhD, CEO Kebijaksanaan Holistik.

Baca juga: 4 Kesalahan Saat Kencan Pertama, Bisa Bikin Calon Pasangan Menjauh

3. Warna yang terlalu cerah

Di sisi lain dari spektrum warna, kita juga disarankan agar tidak tampil terlalu mencolok di kencan pertama hingga tampak seperti permen lolipop.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau