Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Item yang Sebaiknya Dipilih dan Dihindari Saat Thrifting

Kompas.com - 12/01/2024, 11:00 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kesukaan membeli barang second, terutama pakaian, sedang menjadi tren saat ini. Aktivitas berburu dan membeli pakaian bekas yang disebut thrifting tersebut turut dipopulerkan oleh banyaknya influencer yang melakukannya.

Thrifting dipilih oleh sebagian orang karena dianggap lebih ramah lingkungan dengan mengurangi sampah pakaian bekas, sekaligus memperpanjang masa pakainya.

Selain itu kita bisa mendapatkan item-item menarik, unik, dan tidak pasaran. Bahkan jika beruntung, pembeli bisa menemukan barang-barang branded dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca juga: Pertama Kali Thrifting di Pasar Senen, Catat 5 Tips Ini

Meski begitu, sebelum memutuskan untuk thrifting, kita sebaiknya mempertimbangkan jenis pakaian apa saja yang sebaiknya dibeli, dan apa saja yang sebaiknya dihindari. Berikut beberapa pedomannya:

Item yang sebaiknya dibeli saat thrifting

1. Denim

Salah satu item yang bisa dicari saat thrifting adalah denim atau jeans. Pakaian berbahan denim cenderung tahan lama, kuat, dan memiliki model yang klasik alias tidak ketinggalan jaman.

"Kita dapat mencari denim dari brand ternama dalam bentuk jaket, celana panjang, rok, hingga celana pendek," kata Elizabeth Kosich, penata gaya di Elizabeth Kosich Styling. 

Menurutnya, denim juta merupakan pilihan bagus karena pakaian jenis ini bisa diubah menjadi lebih menarik dengan berbagai kustom. 

"Kamu bisa menghiasinya dengan patch, sulaman, manik-manik, atau pelapis kain lain yang menarik. Kita juga bisa mengubah celana jeans menjadi celana pendek atau jaket menjadi rompi."

2. Mantel dan jaket

Mantel dan jaket biasanya harganya lebih mahal dibanding jenis pakaian lain, terutama jika kualitasnya bagus dan dari merek ternama. Karenanya membeli item ini di second market akan menghemat banyak uang.

Selain itu, jaket dan mantel umumnya hanya dipakai di saat-saat tertentu oleh pemilik awalnya, sehingga kebanyakan kondisinya masih bagus.

Di Indonesia, jaket adalah salah satu item preloved yang paling banyak dicari, terutama jaket motor dan windbreaker.

"Meski begitu kita haus melihat bahan dan kualitasnya,” kata Hellana Mardasian, penata gaya pribadi. "Bila memilihnya dengan cermat, kita bisa mendapatkan produk bagus dari musim lalu dengan harga yang lebih murah dan kualitas tidak mengecewakan."

Periksa apakah ada keausan, robek, bolong, perubahan warna, dan lainnya. Pertimbangkan apakah item yang kamu beli masih keren untuk dipakai dan tidak akan menjadi pembelian yang sia-sia.

Baca juga: Thrifting Jaket, Barang Paling Laris di Pasar Senen

3. Topi

Topi bukanlah barang paling dicari di tempat thrifting. Namun bila beruntung, kamu bisa mendapatkan item langka yang layak dikoleksi.

“Topi telah menjadi bagian dari mode sejak lama dan tetap menjadi salah satu barang antik yang paling terpelihara saat ini,” kata Kosich. "Membeli topi baseball, fedora wol, newsboy cap, dan jenis lainnya merupakan investasi untuk mendukung penampilanmu."

Saat membeli topi, coba tanyakan apakah kemasan kotak aslinya tersedia. Dengan begitu, kamu bisa menyimpan topimu dengan aman.

Ilustrasi pakaian thrifting.SHUTTERSTOCK/EVELYNCLARA Ilustrasi pakaian thrifting.

4. Pakaian resmi dan gaun pesta

Membeli setelan jas atau gaun pesta bisa dari toko thrifting bisa menghemat uang karena item-item ini umumnya harganya cukup mahal saat masih baru.

Selain itu, karena termasuk item yang jarang dipakai, umumnya kondisinya masih bagus.

“Dari gaun, tuksedo, hingga pakaian formal seperti jas atau blazer adalah harta karun di toko-toko preloved,” kata Kosich. "Carilah kain mewah seperti beludru, taffeta, tulle, dan satin, dan model yang masih cocok dengan tren masa kini."

Saat membeli barang-barang ini, cobalah memeriksa apakah ukurannya cocok, tidak ada cacat seperti berlubang, sobek, bernoda, kancing yang hilang, ritsleting macet, dan menguning. 

5. Pakaian unik dengan desain dan hiasan menarik 

Meski kebanyakan orang masuk ke melakukan thrifting untuk membeli barang bermerek atau jenis pakaian tertentu seperti jaket dan jas, namun ada juga yang mencari sesuatu yang benar-benar unik, seperti pakaian handmade dengan potongan dan hiasan istimewa.

“Carilah pakaian yang memiliki detail rumit seperti hiasan, sulaman, dan manik-manik,” kata Mardasian. “Memiliki sesuatu yang unik selalu menyenangkan, dan tambahan tambahan ini akan meningkatkan nilai item tersebut.”

Baca juga: 7 Tips Thrifting di Pasar Senen, Jangan Sampai Kecewa

Item yang sebaiknya dihindari saat thrifting

Tidak semua barang preloved layak dibeli. Beberapa produk cenderung mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu, sementara produk lainnya memiliki risiko kesehatan.

Kita memang bisa memeriksa secara menyeluruh apa pun yang kita beli untuk memastikan jahitan, kancing, dan ritsleting dalam kondisi baik, dan tidak ada noda atau masalah lainnya. 

Namun, bila tidak benar-benar istimewa, sebaiknya melewatkan barang-barang ini saat thrifting atau belanja di toko barang bekas.

1. Sepatu

Menurut Ngozi Onwuchekwa, fashion influencer pemilik akun Instagram @StyleInTheCity, sepatu bekas dapat menularkan jamur dan bakteri pada kaki. 

Selain itu tidak semua sepatu bisa dicuci bersih sehingga kemungkinan adanya bekas-bekas pemakai sebelumnya yang bisa merugikan kesehatan kita masih ada.

“Sepatu bekas, terutama yang berbahan kulit, juga sudah terlanjur memiliki bentuk seperti kaki pemakai sebelumnya sehingga tidak akan cocok dengan kakimu,” tambah Yenia Hernández Fonseca, pakar mode dan kontributor Margo Paige.

Baca juga: Wanita Ini Temukan Kalung Antik Senilai Rp 50 Juta di Thrifting Shop

2. Pakaian yang mudah rusak

Menemukan sweater wol atau kasmir yang cantik di toko barang bekas mungkin akan sangat menggoda. Namun bahan-bahan ini juga disukai ngengat sehingga ada kemungkinan rusak.

"Tebak siapa yang juga menyukai kain alami? Ngengat," kata Fonseca.

Karenanya kita harus selalu memeriksa dengan cermat apakah ada lubang kecil yang menandakan adanya serangga. 

Selain itu, pakaian-pakaian yang sudah molor, lusuh, terkena noda, kelunturan, dan yang tidak akan sering dipakai sebaiknya juga dilewatkan agar kita tidak membeli sampah.

3. Pakaian dalam

Pakaian dalam memang jarang dijumpai di toko barang bekas, namun bukan berarti tidak ada. Sudah umum diketahui bahwa kita sebaiknya tidak membeli pakaian yang pernah bersentuhan dengan organ-organ intim seseorang karena dapat mengandung bakteri penyebab infeksi. 

Meskipun kemungkinan tertular infeksi rendah, setelah barang kita cuci dan bersihkan, namun risikonya tetap tidak sepadan. 

Kamu mungkin mempertimbangkan untuk membuat pengecualian terhadap bra dan celana dalam yang masih memiliki label aslinya. Namun, agar aman, kamu tetap harus mencucinya dengan air panas sebelum memakainya.

4. Pakaian renang

Dengan alasan yang sama, kita sebaiknya juga menghindari pakaian renang bekas, seperti bikini atau celana renang pria.

Sekali lagi, satu-satunya kasus di mana kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli baju renang dari toko barang bekas adalah jika baju tersebut jelas-jelas belum pernah dipakai. 

5. Barang palsu

Kebanyakan barang palsu memiliki kualitas di bawah barang aslinya, karenanya jenis ini sebaiknya tidak dibeli saat thrifting.

Masalahnya, membedakan barang original dan KW seringkali tidak mudah bagi mata awam. Karenanya pelajari dahulu ciri-ciri barang yang asli sebleum membeli merek populer yang ternyata palsu.

Beberapa orang menyarankan agar kita memilih barang lokal keluaran baru dengan kualitas baik dibanding memakai barang palsu.

Baca juga: 5 Cara Membedakan Barang Ori dan KW Saat Thrifting di Pasar Senen

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com