KOMPAS.com - Jika kita jeli sebenarnya kita bisa menemukan "harta karun" di antara tumpukan baju dan aksesoris bekas di toko barang bekas (thrifting shop).
Seperti yang dialami oleh Jess Smith yang hobi mencari aksesoris unik dan lawas di lapak barang bekas di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Wanita berusia 23 tahun itu mengatakan pada awal Juni lalu ia berniat mencari kalung dengan model besar. Ia lalu masuk ke sebuah toko dan mulai mengubek-ubek koleksi aksesoris di sana.
"Aku lalu melihat kalung dengan model aneh yang punya liontin bening berukuran besar. Ukurannya sekitar 5 sentimeter berwarna neon, transparan, dan ku pikir itu terbuat dari plastik," katanya kepada Insider.
Baca juga: 7 Artis Hollywood yang Mengaku Gemar Thrifting dan Pakaian Bekas
Jess lalu mengamati kalung itu dan meyakini kalung itu termasuk vintage karena berasal dari tahun 1970-an.
"Setelah diamati lebih dekat, sepertinya ada tulisan nama dan tanggalnya tapi kurang jelas, ada angka 1973," katanya.
Dia lalu membeli kalung itu seharga 2 dollar AS (sekitar Rp 30.000). Sebelum memakainya, ia
Setelah mencari tahu, ternyata ada keterangan yang menyatakan kalung itu adalah karya dari seniman Aaronel deRoy Gruber, seorang seniman pahat yang terkenal akan karya 3D kaca plexigass.
Smith merasa sangat senang karena bisa menemukan sebuah karya seni. Ia lalu mencari tahu lebih dalam dan menemukan akun sebuah yayasan seniman tersebut di Instragram.
Yayasan itu berdedikasi untuk melestarikan karya seniman Gruber. Jess lalu mengirim mereka pesan lewat DM.
Baca juga: Thrifting, Ramah di Kantong tapi Bukan Jaminan Ramah Lingkungan
Dalam 12 jam, pesannya itu dibalas oleh direktur yayasan dan mereka berbincang. Ternyata, kalung yang awalnya dianggap plastik itu memiliki nilai sekitar 2.800 - 3.200 dollar AS, atau hampir Rp 50 juta.
Jess mengatakan ketika itu ia belum tahu apa yang akan dilakukannya dengan kalung itu, namun ia ingin menyimpannya atau bahkan menjualnya ke kolektor.
Namun setelah berpikir, Jess memutuskan untuk meminjamkan kalung itu selama setahun ke galeri sehingga akan ada banyak orang yang bisa menikmatinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.