KOMPAS.com - Thrifting belakangan menjadi tren mode terkini di kalangan anak muda.
Baju-baju bekas yang dianggap masih layak dipilih, ditebus dengan harga murah lalu dipadu-padankan dengan kreatif sendiri.
Maka jadilah penampilan penuh gaya yang unik dan ramah di kantong, bermodalkan kreativitas masing-masing.
Baca juga: Simak, 9 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Thrifting
Memang ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa memaksimalkan penampilan dengan baju bekas impor tanpa kehilangan daya tariknya.
Intan Anggita Pratiwie, co-founder dari Setali Indonesia, social enterprise yang mengusung semangat fesyen berkelanjutan mengatakan daya tarik utama thrifting tak bisa lepas dari tren fashion street style.
"Daya tariknya karena tren fashion street style yang mulai digandrungi di media sosial sejak 5 tahun terakhir," jelasnya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
View this post on Instagram
Hal ini juga semakin populer karena pengaruh sejumlah influencer, yang beberapa di antaranya memiliki online shop yang berjualan baju bekas.
Baca juga: Tips Padu Padan Street Style ala Hailey Bieber
Tren ini yang menghapus stigma negatif pakaian preloved sebagai barang sisa dan tidak layak digunakan menjadi lebih disukai semakin banyak orang.
Ada juga yang berpendapat praktik thrifting sejalan dengan prinsip ramah lingkungan dibandingkan membeli pakaian baru dari merek fast fashion.
Para penggunanya berdalih tren ini memperpanjang usia pakai item tersebut sehingga bisa dikategorikan sustainable fashion.
Baca juga: Jangan Cuma Belanja Pakaian, Ketahui Juga Dampak Fast Fashion pada Lingkungan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.