Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Membawa Sampah Skincare ke Daur Ulang

Kompas.com - 23/02/2024, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membawa sampah bekas produk skincare yang sudah habis, atau beauty empties, ke tempat pengelolaan sampah dan daur ulang adalah cara yang tepat dalam upaya mengurangi sampah.

Namun, banyak orang mungkin belum tahu apa saja yang perlu dilakukan sebelum menyetorkan sampah skincare ke tempat daur ulang.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa tips yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1. Kenali produk skincare terlebih dulu

Sebelum membawa sampah skincare ke tempat daur ulang, kita perlu mengenali terlebih dahulu produk tersebut.

Menurut Corporate Responsibility Director L'Oréal Indonesia, Muhammad Fikri, setiap produk skincare memiliki kandungan dan kemasan yang berbeda.

Sehingga, ketika kita sudah mengenali produknya, kita pun dapat dengan mudah memilah berdasarkan perbedaan dari masing-masing skincare tersebut.

"Pertama kalau menurut saya kenali dulu produknya seperti apa dan pilih produk-produk yang memang punya komitmen berkelanjutan (sustainability), karena kalau dari segi desain dan volumenya sudah ramah lingkungan akan lebih mudah didaur ulang," terangnya kepada Kompas.com di Kiehl's NYC Subway: Trash to Art di Mal Senayan City, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Kenali, Makna 7 Simbol Daur Ulang pada Kemasan Plastik

Ilustrasi tipe-tipe kemasan produk skincare.Shutterstock/HalynaRom Ilustrasi tipe-tipe kemasan produk skincare.

2. Kenali tipe-tipe kemasannya

Selanjutnya Fikri juga menyarankan untuk mulai mengenali tipe-tipe kemasan produk skincare.

Sebab, ia mengatakan, orang-orang yang tidak tahu tipe kemasan skincare yang dibeli cenderung tidak memiliki tendensi untuk memilah sampah.

"(Berbeda) ketika kita tahu plastik diapain, PET itu seperti apa, multi layer seperti apa, itu menandakan kita punya ketelitian untuk memilah," ujar dia.

Ilustrasi membersihkan botol-botol kaca.Shutterstock/gpointstudio Ilustrasi membersihkan botol-botol kaca.

3. Membersihkan sisa-sisa skincare dalam kemasan

Keamanan saat menyetorkan sampah skincare ke tempat daur ulang juga perlu diperhatikan.

Apalagi, beberapa skincare mungkin mengandung bahan-bahan kimia yang keras dan bisa berdampak buruk bagi manusia maupun lingkungan.

Untuk itu, jika ingin menyetorkan sampah skincare ke tempat daur ulang sebaiknya dibersihkan dulu sisa-sisa skincare sampai benar-benar kosong.

"Tidak usah pakai sabun, cukup pakai air aja dibilas gitu ya. Jadi setelah benar-benar kosong baru disetorkan," kata SVP of Marketing & Partnership Rekosistem, Angga A. Fritz Aradhana.

Baca juga: Yuk, Berhenti Buang Sampah Kemasan Skin Care Sembarangan

Ilustrasi pengelolaan sampah, memilah sampah. SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURE Ilustrasi pengelolaan sampah, memilah sampah.

4. Memilah sampah

Setiap sampah memiliki tipe kemasan yang berbeda-beda. Untuk itu, memilahnya dapat memudahkan sampah diterima di tempat daur ulang.

"Idealnya memang setiap sampah harus dibedakan. Misalnya, plastik sendiri, kertas sendiri, botol kaca sendiri, dan lain sebagainya," ungkap Fritz.

Kendati demikian, bila ada orang-orang yang tidak punya banyak waktu untuk memilah, maka sampah bisa langsung dijadikan satu, asalkan sampah benar-benar sudah dibersihkan atau dikosongkan.

"Bagi yang belum terbiasa memilah, kegiatan ini mungkin dinilai merepotkan. Intinya kalau di rekosistem sendiri selama itu tipenya anorganik (plastik, kertas, aluminum, kaleng, kaca) itu satuin aja tidak apa-apa, karena kami punya fasilitas pemilahan sendiri," jelasnya.

Yang penting menurut Fritz adalah niat kita mulai mengurangi sampah dan limbahnya dengan cara yang paling mudah.

Drop box atau tempat pengembalian beauty empties yang tersedia di Kiehl's NYC Subway: Trash to Art di Mal Senayan City, Jakarta, Kamis (22/2/2024).KOMPAS.com/Ryan Sara Pratiwi Drop box atau tempat pengembalian beauty empties yang tersedia di Kiehl's NYC Subway: Trash to Art di Mal Senayan City, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

5. Cari akses daur ulang yang tepat

Kendala yang mungkin banyak dihadapi orang-orang untuk membawa sampah mereka tempat pengelolaan sampah atau tempat daur ulang adalah akses yang tidak terjangkau.

Fikri pun menyarankan untuk lebih banyak mencari informasi soal akses dan ketersediaan tempat daur ulang yang tepat di setiap daerah.

"Sebenarnya sekarang sudah banyak banget bank sampah dan beberapa tempat pengelolaan sampah yang memang menyediakan titik drop box, nah itu bisa dimanfaatkan," imbuhnya.

Baca juga: Mengubah Sampah Skincare Jadi Karya Seni

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com