Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Minta Maaf ke Pacar dengan Sungguh-sungguh

Kompas.com, 25 Maret 2024, 13:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Your Tango

Dalam hal memperbaiki kesalahan besar, ketiga kondisi ini bekerja sama dengan baik dan menjadi fondasi untuk meminta maaf.

Terkadang, suatu tindakan tidak dapat diperbaiki. Namun dalam kasus tersebut, adakah sesuatu yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kesediaan kita untuk memperbaiki kesalahan?

Jika digunakan bersama-sama, berikut ini adalah tiga kata yang mungkin terdengar seperti permintaan maaf:

• "Aku sangat menyesal." (penyesalan)

• "Aku mengerti mengapa kamu marah. Aku juga akan marah dan terluka jika kamu melakukan itu kepadaku". (empati).

• "Apa yang dapat aku lakukan untuk menebus kesalahan ku (restitusi)?

4. Belajar dari kesalahan

Tindakan kita muncul dari tingkat kesadaran kita saat ini.

Ketika kita datang dari tempat yang penuh ketakutan dan kekurangan, tindakan kita akan merepresentasikan hal tersebut. Ketika kita berada di tempat yang penuh cinta dan kelimpahan, tindakan kita akan merepresentasikan hal itu juga.

Sebuah kesalahan kemungkinan besar datang dari tempat ketakutan dan kekurangan. Jika itu datang dari cinta dan kelimpahan, itu pasti tidak disengaja.

Dalam kedua kasus tersebut, belajarlah dari hal itu untuk memastikan kita tidak melakukannya lagi.

Baca juga: Kenapa Orang Susah Sekali Minta Maaf?

5. Memaafkan diri sendiri

Setelah kita bertanggung jawab atas tindakan dan perilaku kita, berkomunikasi dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang yang kita sakiti, menyesal, berempati, menawarkan ganti rugi, dan belajar dari hal tersebut, adalah beberapa hal yang masih bisa dilakukan.

Memaafkan membutuhkan waktu, bersama dengan upaya yang konsisten untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi, jadi bersabarlah.

Semakin besar kesalahan yang dibuat, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memaafkan  karena orang yang kita lukai mungkin terguncang oleh rasa sakit atau kesedihan.

Mereka mungkin harus menemukan pijakan baru dan menyesuaikan diri dengan apa yang baru saja dialami akibat tindakan kita.

Saat pasangan kita mulai memproses dan menyembuhkan luka, ini juga merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk memaafkan diri kita sendiri.

Tentu saja, kita mungkin merasa bersalah dan malu atas rasa sakit yang kita sebabkan, tetapi itu tidak membantu siapa pun.

Belajar untuk memaafkan diri sendiri dapat menjadi tantangan. Namun, hal ini memungkinkan kita untuk menggunakan apa yang telah kita pelajari untuk menjadi versi diri yang lebih baik dan memastikan keslahan tersebut tidak akan terulang kembali.

Baca juga: 4 Langkah agar Kita Bisa Memaafkan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau