Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Bahan Baju Lebaran Anti Gerah Agar Nyaman Dipakai

Kompas.com - 29/03/2024, 17:20 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Pemilihan bahan baju Lebaran perlu dipertimbangkan dengan baik sebelum membeli. Sebab, saat Lebaran muslim akan melakukan banyak aktivitas, seperti shalat Idul Fitri dan silaturahmi. 

CEO dan Founder Kami, Istafiana Candarini, menuturkan pemilihan bahan baju Lebaran akan mempengaruhi kondisi pemakainya. 

“Jadi, memang panas atau enggak bergantung dari bahannya,” ujarnya dalam rubrik Kind of Talks Kompas.com, dengan topik “Padu Padan Baju Lebaran untuk Tampil Stylish Saat Idul Fitri”, Kamis (28/3/2024). 

Baca juga:

Lantas, apa bahan yang sebaiknya digunakan untuk baju Lebaran agar nyaman? Simak ulasannya berikut ini. 

Katun 

Ilustrasi kain katunShutterstock/Anastasia Badmaeva Ilustrasi kain katun

Katun merupakan jenis kain yang diminati banyak orang. Bahan katun banyak dipakai untuk membuat baju, gamis, celana, rok, maupun hijab. 

Irin, sapaan akrabnya menuturkan, keunggulan bahan katun adalah dingin alias adem saat dipakai, sehingga nyaman bagi pemakainya. 

“Kelebihan bahan katun memang cepat dingin, tapi ketika kita berkeringat dia tidak cepat kering,” jelasnya.  

Melansir Kompas.com (8/3/2023), bahan katun terbuat dari serat kain alami dengan tekstur tipis dan ringan. Bahan katun bersifat hidroskopis atau menyerap air, dan mudah kusut. 

Baca juga:

Polyester 100 persen 

Ilustrasi kain PolyesterShutterstock/Katunes Pcnok Ilustrasi kain Polyester

Rekomendasi bahan baju Lebaran selanjutnya adalah polyester 100 persen. Irin menuturkan, bahan ini juga adem saat dipakai lantaran diproduksi menggunakan teknologi tinggi. 

Nah, kalau misalnya yang polyester 100 persen, cepat basah kalau kita berkeringat tapi cepat kering. Misalnya masuk mobil, lalu kena AC maka langsung kering,” jelas Irin. 

Jika dibandingkan dengan bahan katun, lanjut Irin, maka bahan katun biasanya lebih lama kering. 

Melansir dari Gramedia.com, bahan polyester terbuat dari benang atau serat polyester. Sementara, serat polyester diciptakan dengan mengombinasikan senyawa kimia, yakni etilen glikol dan asam tereftalat dengan Polyethylene Terephthalate (PET).

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com