Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tren Fesyen di TikTok, Apa Itu Coquette Style?

Kompas.com - 02/04/2024, 13:07 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Belakangan ini, media sosial tepatnya di TikTok diramaikan dengan berbagai unggahan yang menggunakan istilah "coquette". 

Bahkan, per hari Selasa (2/4/2024), terdapat 1,7 juta postingan di TikTok dengan tagar coquette. 

Baca juga: Mengenal Arti Coquette, Istilah yang Belakangan Kerap Muncul di Media Sosial

Lantas, apa itu coquette style yang kini ramai digunakan oleh orang-orang?

Apa itu coquette style?

Ilustrasi coquette styleInstagram.com/tammy.tot Ilustrasi coquette style

Coquette, menurut definisi Oxford Language, berarti “perempuan yang genit atau menggoda”. 

Melansir laman Good Morning America, Selasa (2/4/2024), tren yang terinspirasi oleh definisi tersebut mencakup detail seperti renda, mutiara, dan pita. Bahkan, palet warna yang seringkali digunakan adalah warna-warna pastel. 

Baca juga: Tren Baju Lebaran 2024, Didominasi Warna Pastel hingga Motif Bunga

“Tren fesyen coquette adalah gaya Gen Z yang genit, lembut, dan hiper-feminin yang merujuk pada era Victoria Regency,” jelas fashion stylist yang berbasis di Los Angeles, Marisa Ledford, dikutip dari People, Selasa pagi. 

Kapan tren coquette muncul?

Penyanyi Lana Del ReyInstagram.com/honeymoon Penyanyi Lana Del Rey

Melansir People, style coquette ini sudah ada sejak zaman Marie Antoinette dan menjadi populer dengan cara baru di awal tahun 2010-an. 

“Acara seperti Succession, Bridgerton, dan outfit yang sering dikenakan penyanyi Lana Del Rey kemungkinan besar menjadi sumber inspirasi bagi sebagian besar orang, seiring dengan meningkatnya popularitas belanja barang bekas dan barang antik, karena Gen Z terus fokus pada keberlanjutan dan mendambakan barang-barang unik di lemari pakaian mereka,” lanjut Ledford menjelaskan. 

Tren ini juga mengambil inspirasi dari estetika dan subkultur Lolita Jepang, yang pertama kali populer pada tahun 1990-an dan 2000-an, dan menggabungkan fesyen era Victoria dan Rococo. 

Tren Lolita di JepangDok. Shutterstock/Piyato Tren Lolita di Jepang

Meski begitu, para kritikus fesyen menyebut, gaya coquette ini menunjukkan bahwa tampilan tersebut mengagungkan elemen-elemen tertentu, termasuk infantilisasi perempuan. 

Selain itu, tren ini juga disebut secara historis diadopsi oleh wanita berkulit putih kurus, dan tidak terlalu memberikan ruang bagi keragaman tubuh dan warna kulit.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com