Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bayi Meninggal Usai Dipijat Nenek, Bolehkah Menolak Saran Pengasuhan dari Orang Tua? 

Kompas.com, 24 April 2024, 20:28 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Perbedaan pola asuh kerap dijumpai antara orangtua dengan keluarga terdekat, termasuk kakek dan nenek. Seperti kasus yang tengah ramai di media sosial, TikTok, kisah bayi berusia dua hari yang meninggal usai dipijat oleh nenek dari sang ayah. 

Padahal, sang ibu bayi sudah melarang nenek untuk memijat buah hatinya. Namun, si nenek mengatakan bahwa dia mengetahui cara memijat bayi dan pijatan itu baik untuk cicitnya yang baru lahir. 

Baca juga: 6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Ilustrasi bayi dipijat Ilustrasi bayi dipijat

Ironisnya, setelah dipijat tubuh bayi mengalami pembengkakan, dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, bayi mungil tersebut akhirnya meninggal dunia.

Bolehkah menolak saran pengasuhan dari orang tua? 

Lantas, bolehkah orangtua menolak saran pengasuhan dari orang terdekat yang dirasa tidak sesuai dengan prinsip mereka? 

Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., tidak melarang orangtua menolak saran pengasuhan anak dari orang terdekat, termasuk kakek nenek.

Orangtua bisa menolak saran pengasuhan jika dirasa tidak sesuai dengan prinsip dan perkembangan ilmu parenting serta kesehatan terbaru. 

“Terkadang, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini oleh orangtua anak, jadi ada perbedaan. Sehingga kemungkinan, apa yang dilakukan oleh kakek nenek belum tentu cocok untuk cucunya,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Rabu (24/4/2024). 

Baca juga: 6 Cara Merawat Kulit Wajah Bayi yang Wajib Diketahui Orangtua  

Namun demikian, Bunda Romy, sapaan akrabnya, menyarankan agar orangtua menolak saran pengasuhan dari orang terdekat dengan cara yang baik. Jadi, tidak terjadi perselisihan akibat perbedaan pandangan pola asuh anak. 

Sebab, pada dasarnya kakek nenek memberikan saran pengasuhan karena sayang kepada cucu mereka. 

“Jadi, harus ada komunikasi yang baik antara kakek nenek dengan orangtua si anak,” tuturnya.

Bahkan, jika diperlukan orangtua dapat membuat kesepakatan bersama dengan kakek nenek. Kesepakatan itu menyangkut batasan keikutsertaan kakek nenek dalam pengasuhan dan sejumlah aturan untuk anak. 

“Sebaiknya, pada awal harus ada pembicaraan tentang batas-batas mana yang boleh dilakukan oleh kakek nenek kepada cucunya, dan itu harus dibicarakn secara terbuka,” tuturnya. 

Jangan lupa untuk menolak saran pengasuhan dari orang tua tersebut dengan santun. Sebaiknya mendengarkan secara tuntas saran dari mereka lebih dulu serta mengucapkan terima kasih setelahnya, sebagai bentuk apresiasi atas perhatian orang tua. 

Baca juga: 7 Penyebab Bayi Rewel yang Wajib Diketahui Orangtua 

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau