Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2024, 17:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Kemenkes

KOMPAS.com - ASI atau air susu ibu adalah asupan terbaik bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif pun dianjurkan hingga bayi berusia enam bulan untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembangnya.

Namun, tidak semua bayi bisa mendapatkan ASI secara langsung dari payudara karena berbagai alasan, sehingga harus minum susu melalui botol dot.

General Manager Sales Marketing Baby Huki, Franciska Puspa Julia mengatakan, proses menyusui secara langsung dari payudara ibu atau breastfeeding adalah pilihan yang paling baik daripada botol.

"Breastfeeding bisa menstimulasi otot-otot sekitar mulut dan lidah. Ini juga memberikan aliran susu yang sesuai dengan kebutuhan, dan aliran susu mengalir atas gravitasi bersama otot-otot wajah terkait," jelasnya dalam acara Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

"Sedangkan pada saat minum susu dari botol dot, umumnya kurang menstimulasi otot-otot wajah dan tanpa tenaga, selain itu aliran susu mengalir begitu saja terlalu mudah, posisi lidah juga berada pada posisi yang kurang natural," ujar dia.

Tetapi, dalam kondisi tertentu, seperti ibu yang sakit atau bekerja di luar rumah, mereka mungkin akan memberikan ASI lewat botol.

Karena jika tidak, ibu khawatir si kecil tidak mendapatkan cukup makanan dan mengalami kolik atau menangis tanpa henti.

Lantas, bolehkah bayi minum ASI dari botol dot?

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, Kamis (8/2/2024), pemberian ASI perah kepada bayi tidak disarankan untuk menggunakan botol dot.

Dampak yang bisa timbul jika menyusui menggunakan botol dot antara lain, bayi akan lebih tertarik untuk menyusui melalui botol dot dibandingkan melalui payudara ibu. Hal itu terjadi karena menyusui melalui botol dot lebih mudah dilakukan bayi.

Selain itu, Franciska menambahkan, kemungkinan penggunaan botol dot juga bisa menyebabkan pergeseran susunan gigi geligi bayi.

Sebagai solusinya, Baby Huki telah menyediakan dot orthodontic yang menyerupai bentuk puting payudara, sehingga dapat membantu para ibu menyusui bayi dengan botol.

"Dot orthodontic bentuknya gepeng dan lubangnya berada di tengah, yang dapat memberikan kenyamanan bagi si kecil saat menghisap dan menelan," ujar Franciska.

"Dot ini memiliki material extra soft silicone, sehingga memberikan sensasi natural. Kontur yang lembut juga mendukung kerapian susunan gigi geligi dan merangsang ritmik hisap, sehingga tidak menyebabkan kolik dan masalah pencernaan bayi," terangnya.

Franciska pun mengingatkan para ibu untuk menghindari penggunaan botol yang kurang tepat. Sebab, itu akan menimbulkan kebiasaan mulut yang buruk serta kondisi medis seperti maloklusi.

Baca juga: Adakah Risiko Negatif Saat Bayi Menyusui dengan Botol Dot?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com