Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2023, 05:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ukuran payudara wanita dapat bervariasi bagi setiap individu. Beberapa ada yang memiliki ukuran lebih besar, sedang, hingga kecil, dan ini adalah suatu hal yang normal.

Namun yang sering jadi pertanyaan dan menimbulkan kekhawatiran bagi ibu baru adalah ukuran payudara ini dianggap bisa pengaruhi kualitas air susu ibu (ASI). 

Lantas apakah anggapan ini benar? Apa pengaruhnya ukuran payudara dan ASI yang dihasilkan ibu? Untuk lebih jelasnya coba simak ulasan berikut.

Baca juga: 5 Cara Alami Mengecilkan Ukuran Payudara yang Terlalu Besar 

Fakta ukuran payudara dan kualitas ASI

Dalam kebanyakan kasus, wanita dapat menyusui dengan sukses terlepas dari ukuran atau bentuk payudara mereka.

Sebab pada dasarnya, ukuran payudara lebih banyak dipengaruhi oleh jaringan lemak yang ada pada organ tersebut.

Hal itu berarti wanita dengan payudara yang lebih kecil memiliki jaringan lemak yang lebih sedikit, dan wanita dengan payudara lebih besar memiliki banyak lemak.

Tapi, jaringan lemak tidak memengaruhi proses produksi ASI. Sebaliknya, jaringan yang memproduksi ASI adalah kelenjar yang terdapat di payudara.

Kelenjar ini tidak seperti lemak, sehingga jumlah jaringannya tidak selalu memengaruhi ukuran payudara.

Memahami fakta itu, dapat disimpulkan ukuran payudara sama sekali tidak memengaruhi kualitas ASI hingga kemampuan ibu saat menyusui.

Baca juga: Peningkatan Intervensi pada Ibu Menyusui Dapat Cegah Stunting 

Kemampuan ibu dalam menghasilkan ASI berkualitas itu dipengaruhi oleh asupan makanan yang dikonsumsi ibu serta seberapa sering ibu menyusui.

Sehingga wanita dengan ukuran payudara lebih kecil tidak perlu khawatir kualitas ASI-nya terpengaruh karena sama sekali tidak ada keterkaitan antara ukuran payudara dan kualitas atau kuantitas ASI.

Kendati demikian, para ibu dengan payudara kecil harus menyusui lebih sering agar kelenjar yang memproduksi ASI tetap mendapat stimulus untuk menghasilkan ASI yang sehat.

Di sisi lain, wanita dengan payudara besar justru perlu lebih waspada karena payudara yang terlalu besar itu dapat mengganggu kemampuan bayi saat menyusui.

Bayi bisa mengalami kesulitan bernapas dan tidak dapat menyusui secara optimal. Bayi biasanya cenderung membuka mulut ketika hidung mereka terhimpit oleh sesuatu. 

Ketika hidungnya itu tertindih oleh payudara besar, seketika proses menyusui bisa terhenti saat itu juga.

Karena hal tersebut, para ibu perlu menemukan posisi yang nyaman dan aman saat menyusui demi keselamatan si kecil. Sebab, tidak sedikit kasus bayi kesulitan bernapas saat menyusui.

Kemungkinan kejadian hidung bayi tertindih juga berisiko berisiko mengancam keselamatan bayi.

Ibu dengan ukuran payudara besar perlu memahami cara menyusui yang tepat, semisal menggunakan jarinya untuk menahan payudara agar tidak menutupi saluran pernapasan bayi.

Baca juga: Ruth Handler, Pencipta Barbie yang Sukses Membuat Payudara Buatan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com