Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Peran Ayah Mendukung Pemberian ASI Eksklusif

Kompas.com - 20/09/2022, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Pentingnya ASI telah dibahas dalam berbagai kesempatan. Manfaat dari pemberian ASI eksklusif juga harus menjadi pertimbangan orangtua agar nutrisi dan imunitas anak dapat terjaga dengan baik.

Imbauan untuk memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia dua tahun pun disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), direkomendasikan bayi disusui eksklusif selama enam bulan pertama, diikuti pemberian makanan pendamping hingga usia dua tahun atau lebih.

Berarti hingga usia enam bulan, hanya ASI yang diberikan tanpa mencampurnya dengan air, cairan lain, teh, olahan herbal atau makanan dalam enam bulan pertama kehidupan, dengan pengecualian vitamin, suplemen mineral atau obat-obatan.

Penelitian pun membuktikan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bermanfaat untuk menurunkan risiko infeksi gastrointestinal, pneumonia, otitis media, dan infeksi saluran kemih pada bayi.

Selain itu, ASI Eksklusif juga membuat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil dengan sangat cepat dan menurunkan risiko untuk terkena diabetes tipe dua yang rawan pada ibu pasca melahirkan.

Akan tetapi, memberikan ASI eksklusif bukan hanya peran dari ibu, loh. Melansir artikel Kemkes, Dukungan ayah juga diperlukan agar ibu merasa tenang dan bahagia menjalani perannya sebagai ibu sekaligus mencegah munculnya gejala “baby blues syndrome” pasca persalinan.

Hal ini turut dibahas pula dalam salah satu episode siniar Obrolan Meja Makan yang bertajuk “Sukses MengASIhi”. Menurut dr. Aldilla Dinaresti, Sp.A, peran ayah tidak kalah penting dari ibu dalam kelancaran keluarnya ASI.

Peran Ayah untuk Membantu Ibu Menyusui

Menurut dr. Aldilla, ayah harus memahami bahwa asupan makanan pada ibu yang sedang menyusui bisa tiga hingga empat kali lebih banyak dibandingkan saat tidak menyusui. Selain itu, ibu juga harus banyak minum air putih.

Hal tersebut jarang diperhatikan oleh ibu, oleh karenanya peran ayah dalam hal ini adalah mengingatkan ibu dan membantunya memenuhi asupan makanan yang ibu inginkan, agar ibu bahagia dan ASI semakin lancar keluar.

Baca juga: Alasan Kenapa Orangtua Tak Seharusnya Membandingkan Anak

Selain itu, ayah juga harus sedia waktu lebih untuk menemani ibu menyusui, misalnya ketika di malam hari anak menangis karena lapar. Dengan mendampingi ibu, ayah dapat mengurangi ibu dari kemungkinan stres dan gejala terganggunya kesehatan mental lainnya.

Tugas Ayah saat Ibu Menyusui

Mengatur Keluarga

Sudah menjadi tanggung jawab ayah untuk menciptakan suasana keluarga yang positif, terutama dalam mendukung ibu menyusui. Ayah juga harus lebih sering motivasi ibu, dan menjaga suasana hati ibu dari perkataan tidak menyenangkan yang dilontarkan orang lain.

Selain itu, jika ada anggota keluarga lain di rumah, minta mereka untuk turut memberikan bantuan dan perhatian kepada ibu. Ayah juga harus bisa meluangkan waktu untuk menemani ibu sekaligus membentuk bonding dengan anak.

Memberikan Dukungan dan Dorongan

Menyusui akan sangat melelahkan secara emosional dan fisik, bahkan pada beberapa kesempatan bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman. Apalagi untuk ibu baru, karena hampir semua ibu baru mengalami keraguan tentang kemampuan mereka untuk merawat bayi baru lahir.

Ibu menyusui juga sering kali memiliki ketakutan tentang kecukupan pasokan ASI mereka atau kebenaran teknik menyusui, atau kemampuan mereka untuk mengatasi masalah laktasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com