KOMPAS.com - Bagi pasangan monogami, perselingkuhan sering kali berarti berakhirnya suatu hubungan. Selingkuh cenderung merusak kepercayaan begitu dalam sehingga bisa melemahkan jalinan asmara dengan pasangan.
Ada beberapa kasus perselingkuhan yang sudah jelas definisinya dan tidak bisa disangkal, misalnya bercinta dengan orang lain yang bukan pasangannya.
Namun, ada juga sejumlah tindakan lain yang berada di wilayah abu-abu sehingga kita tidak tahu apakah hal ini termasuk selingkuh atau bukan, dan karenanya lebih mudah untuk dimaafkan.
Banyak dari interaksi bernuansa abu-abu ini terjadi di media sosial, di mana definisi selingkuh menjadi kabur atau tidak sama antara satu orang dengan orang lain.
Baca juga: 8 Faktor yang Menyebabkan Pasangan Selingkuh
Kebanyakan ahli setuju bahwa karena interaksi online kita dapat mempunyai beragam penafsiran, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang batasan kalian berdua.
“Kebiasaan media sosial yang dapat diartikan sebagai perselingkuhan atau masalah dalam suatu hubungan sangat bervariasi tergantung pada batasan yang ditetapkan oleh pasangan, perspektif masing-masing, dan pengalaman masa lalu,” jelas Rachel Goldberg, MS, LMFT, pendiri Terapi Rachel Goldberg.
Niloufar Esmaeilpour, MSc, RCC, SEP, pendiri dan direktur klinis Lotus Therapy & Counseling Centre, setuju bahwa pasangan harus menggali lebih dalam dan membuat kesepakatan secara transparan mengenai topik sensitif ini.
“Ini penting karena perilaku yang mungkin dianggap sebagai 'selingkuh' oleh satu orang seringkali tidak sama dengan orang lain. Misalnya bagi kebanyakan pria, selingkuh selalu terkait dengan seks, sedangkan wanita menganggap perasaan ke orang lain pun sebagai selingkuh,” katanya kepada Best Life.
Meskipun kamu mungkin sudah tahu tindakan online mana yang akan merugikan hubungan dengan pasangan, akan sangat membantu jika kamu memeriksa kebiasaan sendiri dengan pandangan kritis dan perspektif luar.
Baca juga: Beda Alasan Laki-laki dan Perempuan Selingkuh, Seperti Apa?
Nah, berikut adalah tindakan online yang banyak dianggap sebagai selingkuh, dan bagaimana tindakan tersebut sebenarnya dapat mengakhiri hubunganmu.
Beberapa orang merasa tidak terancam jika pasangannya berkomunikasi dengan mantan. Jika hal ini terjadi dalam hubunganmu, tidak ada salahnya untuk berhubungan di media sosial dengan seseorang yang pernah dekat denganmu, dengan asumsi bahwa pasangan tidak keberatan.
Namun, jika kamu menghubungi mantan --entah lewat chat, WA DM, dengan cara yang membuat pasangan merasa tidak nyaman, ini bisa dianggap selingkuh.
“Berhubungan kembali dengan kekasih atau mantan pasangan di masa lalu secara online, terutama tanpa memberi tahu pasangan, dapat membuat mereka merasa tidak aman,” kata Goldberg.
Dia menambahkan bahwa pasanganmu mungkin jadi merasa tidak sebaik mantanmu atau bertanya-tanya apakah kamu menyesal sudah putus dengan mantan itu dan ingin menjalin hubungan kembali.
Esmaeilpour mengatakan bahwa segala bentuk komunikasi rahasia biasanya akan menimbulkan kecurigaan, dan ini terutama berlaku jika isi percakapan bersifat intim atau romantis.
“Ini mungkin terasa seperti pengkhianatan,” katanya. Berusaha keras untuk menjaga rahasia itu biasanya hanya akan menambah luka hati.
Natalie Rosado, LMHC, pendiri dan pemilik Tampa Counseling Place, mengatakan bahwa jika kamu berbohong tentang siapa yang kamu hubungi, menghapus pesan, menghapus riwayat penelusuran, atau menutupi jejak di media sosial, ini adalah tanda-tanda menuju perselingkuhan.
"Selain itu, tidak membiarkan pasangan melihat ponselmu dapat menunjukkan bahwa kamu menyembunyikan sesuatu darinya," tambah Goldberg.
Baca juga: 11 Tanda Tak Terduga Pasangan Selingkuh
Jika kamu merasa terdorong untuk mengomentari penampilan orang lain secara terbuka, penting untuk menyadari bahwa tindakan itu dapat membuat pasanganmu merasa malu, terluka, dan dikhianati.
“Saya telah mendengar begitu banyak contoh orang-orang yang terlibat pertengkaran karena mengomentari dan memuji penampilan seseorang di Instagram,” kata pekerja sosial klinis Genny Finkel, LCSW.
“Kita kerap tidak terlalu memikirkan saa memberi komentar pada sebuah foto lawan jenis, mantan, atau teman, dengan mengatakan 'kamu terlihat sangat cantik.' Namun, itu bisa menjadi masalah jika kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang dan dianggap selingkuh oleh banyak orang,” jelasnya.
Jika salah satu pasangan menutup atau menyembunikan akun media sosial agar komunikasinya tidak terdeteksi, ini adalah bentuk lain dari perselingkuhan emosional. Hal ini juga dapat dengan cepat meningkat menjadi bentuk selingkuh jika komunikasi tersebut berlanjut secara offline dan dilakukan dalam kehidupan nyata.
“Memiliki akun media sosial yang tidak diketahui pasangan atau menggunakan profil alternatif untuk berinteraksi dengan orang lain atau mengikuti akun tertentu menunjukkan kurangnya transparansi dan kejujuran dalam hubungan,” kata Goldberg.
Bagi sebagian orang, menggoda sesekali mungkin terasa tidak bersalah. Namun, jika cara bicaramu terlihat genit di dunia maya, hal itu biasanya terjadi karena kamu secara terang-terangan mengungkapkan ketertarikan pada orang lain selain pasangan.
"Meskipun beberapa pasangan mungkin menganggap remeh rayuan atau menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak berbahaya, yang lain mungkin menganggapnya sebagai pelanggaran," kata Esmaeilpour.
Hal ini bisa menjadi lebihparah jika komunikasi itu bersifat seksual. "Terlibat dalam percakapan seksual eksplisit atau menggoda orang lain selain pasangan dapat dianggap perselingkuhan emosional," Goldberg memperingatkan.
Baca juga: Alasan Mengapa Wanita Selingkuh Menurut Pakar
Setiap orang membutuhkan jalan keluar untuk memproses hal-hal yang terjadi dalam hubungan mereka, baik pada teman tepercaya, anggota keluarga, atau terapis. Namun, jika kamu bicara kepada seseorang yang kamu sukai mengenai hubunganmu, ini mungkin merupakan pelanggaran terhadap batasan-batasan yang ada.
“Membagikan detail intim tentang hubunganmu dapat merusak hubungan emosional antara kamu dan pasangan, sehingga menyebabkan perasaan tidak percaya,” kata Goldberg.
Faktanya, hal ini dapat menimbulkan pengkhianatan ganda: Selain berbagi informasi pribadi tentang pasanganmu, kamu juga membangun hubungan eksternal yang intim dengan orang lain.
"Memilih orang lain untuk mendapatkan dukungan emosional dan bukan pada pasangan dapat menimbulkan perasaan cemburu dan tidak aman," catat Goldberg.
Kamu mungkin tidak terlalu memikirkan saat memberi "like" pada foto seseorang, namun "like" tersebut dapat mengirimkan masalah ke dalam hubunganmu, terutama jika kerap melakukannya pada oran yang sama.
“Terus-menerus menyukai, berkomentar, atau mengirim pesan langsung [sebagai respons terhadap] postingan orang lain dapat dianggap memiliki keinginan yang tidak dipenuhi oleh pasangan, atau membiarkan diri terbuka terhadap opsi lain,” Goldberg mengatakan.
Sebaliknya, tanyakan pada dirimu apakah kamu memberikan perlakuan khusus kepada seseorang. Jika jawabannya ya, ini mungkin berarti kamu perlu menetapkan kembali batasan yang lebih sehat.
Jika kamu mengikuti model media sosial hanya berdasarkan ketertarikan fisik, hal ini juga dapat menyebabkan keretakan hubungan. “Mengikuti seorang model dan menyukai foto mereka yang berpakaian minim bisa dianggap selingkuh karena menaruh birahi pada orang lain,” kata Finkel.
Namun, dia mencatat bahwa ini adalah area abu-abu di mana pasangan biasanya tidak saling berhadapan, jadi penting untuk mendiskusikan perasaanmu tentang hal tersebut sebelum masalah muncul.
Baca juga: Cegah Selingkuh, Bagaimana Cara Punya Hubungan Sehat Saat Menikah?
Jika keadaan sudah meningkat hingga salah satu pasangan berbagi foto atau video yang menggoda, hal ini dianggap sebagai perselingkuhan, kata Goldberg.
“Perilaku ini dapat dianggap bermasalah karena melanggar kepercayaan, kejujuran, dan komitmen yang menjadi dasar hubungan yang sehat. Penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang batasan mereka terkait penggunaan media sosial dan untuk menghormati perasaan dan kekhawatiran satu sama lain."
Kamu tidak perlu melakukan kecurangan secara fisik untuk memutuskan ikatan —mengunduh aplikasi kencan saja sudah menandakan niat untuk selingkuh yang bisa sama menyakitkannya.
“Menggunakan aplikasi atau situs kencan untuk bertemu orang baru (kecuali telah disepakati sebelumnya dalam hubungan terbuka) biasanya dianggap selingkuh. Banyak orang menggunakan platform media sosial sebagai pintu gerbang untuk mengakses aplikasi tersebut secara diam-diam,” kata Rosado.
Dia menjelaskan bahwa menggunakan aplikasi kencan menunjukkan kurangnya komitmen terhadap hubungan, menunjukkan bahwa salah satu pasangan masih mencari pilihan lain: "Hal ini dapat membuat pasangan lainnya merasa diremehkan dan tidak aman serta dapat menyebabkan memburuknya ikatan emosional dan intim di antara keduanya."
Baca juga: 12 Alasan Perempuan Selingkuh, Seks Tak Selalu Jadi Tujuan Utama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram