KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang fenomena berselingkuh, banyak dari kita mungkin merasa bahwa ini adalah topik yang sensitif namun nyatanya banyak terjadi dalam kehidupan sosial manusia.
Ada yang selingkuh karena tidak puas secara seksual, ada yang karena bosan, tapi ada juga yang karena kesempatan dan godaannya besar.
Mengapa seseorang memilih untuk berselingkuh dari pasangan mereka, terlepas dari komitmen yang telah mereka buat?
Baca juga: 3 Tipe Orang Selingkuh, Ada yang Tidak Layak Dimaafkan
Berikut ini 10 alasan umum yang sering mendasari perilaku ini:
Beberapa orang berselingkuh karena mereka secara sadar atau tidak sadar ingin mengakhiri hubungan tetapi tidak bisa melakukannya secara langsung.
“Mereka mungkin merasa tidak mampu secara langsung mengakhiri hubungan yang tidak bahagia atau putus secara jujur,” kata jelas psikolog klinis Monica Vermani, PsyD seperti dilansir dari laman Best Life.
Sehingga mereka melihat perselingkuhan sebagai cara untuk menciptakan krisis yang tidak dapat dipulihkan sehingga mengarah pada akhir dari hubungan mereka.
Baca juga: Beda Alasan Laki-laki dan Perempuan Selingkuh, Seperti Apa?
Selain itu, ada juga yang mencari pengganti untuk kekosongan yang dirasakan dalam hubungan mereka.
Kristie Tse, seorang terapis yang berpengalaman, mengamati bahwa ini sering terjadi ketika salah satu atau kedua pasangan berhenti menimati hubungan, yang akhirnya merusak koneksi emosional mereka.
“Orang-orang yang merasa tidak puas, bosan, atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pasangan mereka, sering memilih untuk mencari kepuasan di luar hubungan mereka daripada mengakhiri hubungan yang tidak memuaskan,” kata Vermani.
Perubahan besar dalam hidup juga dapat menjadi pemicu untuk berselingkuh. Seperti yang dikatakan Tse,
“Perubahan signifikan seperti kehilangan pekerjaan, kelahiran anak, atau krisis paruh baya dapat menciptakan stres dan perasaan terputus,” ungkap Tse.
Akhirnya hal tersebut memicu perselingkuhan sebagai mekanisme koping atau pelarian.
Selain itu, ada yang berselingkuh karena mencari pengganti untuk kekosongan dalam diri mereka sendiri.
Vermani menjelaskan bahwa beberapa orang terus-menerus mencari orang lain yang memiliki atribut, kemampuan, atau sifat yang mereka kagumi dan kurang dalam diri mereka sendiri.