Respons Positif Orangtua, Kunci Utama Membangun Rasa Percaya Diri Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasa percaya diri pada anak sangatlah penting, karena tidak membuat mereka mudah minder.

Psikolog di Mykidz Clinic Gloria Siagian M.Psi. mengatakan, kunci utama dalam membangun rasa percaya diri pada anak adalah pola asuh orangtua saat anak masih kecil.

Ini berkaitan dengan cara orangtua merespons inisiatif yang muncul pada anak.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Anak Percaya Diri, Mudah Adaptasi di Tempat Baru

"Ada masa ketika anak-anak itu mulai menunjukkan inisiatif pada usia sekitar tiga sampai enam tahun. Ketika anak menunjukkan inisiatif, bagaimana respons orangtua?" jelas dia kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2024).

Anak-anak dalam rentang usia tersebut mulai berinisiatif untuk melakukan sesuatu sendiri. Sebab, mereka mulai bisa berjalan sendiri.

Sebagai contoh, mereka ingin mengambil air minum sendiri. Bisa juga muncul inisiatif untuk membantu orangtuanya melakukan pekerjaan rumah.

"Misal, bapaknya habis nyiram tanaman, anak mau bantuin. Bagaimana respons orangtua? Apakah memberi encourage, pujian, atau seperti apa?" tutur Gloria.

Sebab, gerak motorik anak berusia tiga sampai enam tahun belum terlalu sempurna. Ketika mengambil air minum, ada kemungkinan gelas jatuh.

Baca juga: 9 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak Perempuan

Ketika ayah dan ibu langsung menegur anak dengan memarahinya, kepercayaan diri anak pada kemampuan dan inisiatifnya untuk mengambil minum sendiri akan redup dan hilang.

"Teguran 'gimana sih bawa minumnya?' dan 'dek, lebih hati-hati ya. Coba jalannya pelan-pelan' akan berbeda hasilnya buat si anak," kata Gloria.

Dalam kasus anak mengambil air minum, agar anak lebih percaya diri, meski melakukan kesalahan seperti memecahkan gelas, dorong inisiatif itu dengan mengganti gelas kaca menjadi gelas plastik.

"Dan untuk inisiatif lain, misalnya setelah bantuin, kasih pujian kayak 'terima kasih ya sudah bantu mamah atau papah'. Itu akan mendorong rasa percaya dirinya," pungkas Gloria.