KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan kabar soal perundungan yang dialami oleh anak perempuan Kiwil, Meisya.
Gadis berusia 10 tahun ini diejek jelek oleh warganet karena terlalu mirip dengan ayahnya.
Kabar ini pertama kali diketahui dari unggahan Meggy Wulandari, ibunya yang sudah bercerai dari komedian itu, di akun Instagramnya. Menurutnya, buah hatinya itu menangis karena dianggap tidak mirip ibunya yang memiliki kulit putih.
Kata-kata kasar dari orang yang sebenarnya tak dikenal itu, ujar wanita berhijab ini, melukai hati dan merusak mental anaknya.
"..beberapa hari lalu Meisya nangis dan curhat klo dia ga suka mamanya dikatain org2 dia ga suka dirinya dikatain jelek ??anak perempuan pasti lebih seneng dibilang mirip mamanya...Bagi kalian kata2 sepele tp itu melukai hati nya"
Baca juga: Putrinya Dibully, Meggy Wulandari Beri Pengertian soal Risiko Anak Artis
Perundungan berkaitan soal tampilan fisik memang rentan dialami anak perempuan yang beranjak remaja.
Sebelum era digital, biasanya pelakunya adalah temen sekolah atau orang sekitar. Kini, pelakunya bisa datang dari siapa saja karena dampak media sosial, seperti yang dialami anak perempuan Kiwil.
Karena itu, penting untuk menanamkan rasa percaya diri kepada anak perempuan agar terhindari dari body shamming. Terlebih lagi dalam budaya modern saat ini, citra perempuan kerap kali identik denga bentuk tubuh dan penampilan yang tidak realistis.
Baca juga: Yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya
Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak soal rasa percaya diri pada penampilannya sejak dini.
Ibu harus menjadi role model akan pentingnya penerimaan tubuh. Caranya, hindari terobsesi dengan bentuk tubuh, pola diet atau terbiasa merendahka penampilan sendiri.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.