Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mitos tentang Gentle Parenting yang Tidak Terbukti Benar

Kompas.com, 28 Maret 2025, 10:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Sumber Forbes

KOMPAS.comGentle parenting adalah pola pengasuhan yang berfokus pada dorongan, pemecahan masalah, memvalidasi perasaan anak, dan tidak permisif.

Pola pengasuhan yang juga menerapkan kedisiplinan ini, sering dicap sebagai pola pengasuhan yang bakal membuat anak "lembek" saat dewasa nanti.

Sebab, orangtua dianggap tidak tegas saat harus menegur anak ketika mereka berbuat salah. Mereka terlalu terpaku pada kata “gentle” atau lembut.

Baca juga: Salah Kaprah soal Gentle Parenting, Benarkah Bikin Anak Jadi Nakal?

Bahkan, ada beragam mitos tentang pola pengasuhan ini. Salah satunya adalah orangtua yang menerapkan gentle parenting termasuk “lawn mower parent”.

Mitos tentang gentle parenting

1. Lawn mower parent

Disadur dari Forbes, Jumat (28/3/2025), lawn mower parent adalah istilah untuk orangtua yang akan “memotong” setiap rintangan yang menghalangi anaknya.

Istilah ini mengambil kata “lawn mower” yang artinya adalah pemotong rumput. Orangtua “pemotong rumput” ini akan berusaha untuk melindungi anak-anaknya dari tantangan agar kehidupan mereka berjalan mulus.

Memberikan anak masa kecil yang ideal adalah tujuan dari setiap orangtua. Akan tetapi, lawn mower parenting dapat membuat hidup anak menjadi lebih susah dalam jangka panjang.

Sebuah studi tahun 2009 menunjukkan, anak-anak dari orangtua yang terlalu protektif dapat kesulitan dengan kecemasan dan fobia sosial.

Adapun, studi bertajuk “Perceived Parental Overprotection and Separation Anxiety: Does Specific Parental Rearing Serve as Specific Risk Factor”.

“Coba pikir, jika kamu tidak pernah membiarkan anak menghadapi kesulitan, bagaimana mereka akan belajar mengatasi rintangan? Itu seperti mengajari seseorang berenang tanpa membiarkan mereka basah,” tulis psikolog di Awake Therapy, Mark Travers, dalam artikelnya di Forbes.

Namun sebenarnya tidak demikian. Sebaliknya, gentle parenting adalah tentang menjadi pemandu yang suportif.

Pola pengasuhan ini membiarkan anak menghadapi tantangan sembari orangtua menyediakan “jaring pengaman”.

Baca juga: Gentle Parenting dan Authoritative Parenting, Perpaduan Efektif Membangun Karakter Anak Tangguh

Ibaratnya seperti mengajari anak mengendarai sepeda. Sebagai awalan, orangtua membantu menahan sepeda. Namun, pada akhirnya, mereka melepasnya dan anak sudah bisa melaju dengan kencang.

Gentle parenting adalah tentang membangun ketangguhan, satu ‘guncangan’ pada satu waktu,” ujar Travers.

2. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif adalah ketika orangtua hanya melihat anaknya mengamuk di tempat umum. Pola asuh ini tentang tuntutan yang rendah dan respons yang tinggi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau