JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa perempuan mengeluhkan gejala pramenstruasi (PMS) seperti nyeri payudara, kembung, dan kram di perut bagian bawah.
Akan tetapi, ada pula perempuan yang hanya mengeluhkan sembelit atau diare, sakit kepala, dan nyeri otot. Bahkan, ada perempuan yang tidak merasakan gejala apapun saat PMS.
Kenapa gejala PMS pada masing-masing perempuan berbeda?
Baca juga: Cara Mengatasi Gejala PMS Saat Ramadhan, Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
“Setiap orang punya daya tahan yang berbeda-beda,” jelas Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER di Jakarta beberapa waktu lalu.
PMS berkaitan dengan hormon yang turun mendadak. Ketika hormon turun mendadak, daya tahan tubuh yang berbeda-beda pada perempuan membuat tubuh mereka memberikan respons yang berbeda-beda.
“Jadi, ada memang orang yang lebih prone untuk timbul keluhan pusing atau gangguan mood. Itu bisa saja karena setiap orang berbeda-beda,” tutur Kemal.
Namun, ada pula orang-orang yang mengeluhkan gejala nyeri karena memiliki penyakit penyerta di rahimnya, atau kontraksi rahim untuk mengeluarkan darah lebih kuat daripada perempuan lain.
“Termasuk juga ambang nyeri setiap orang berbeda-beda. Jadi, memang pasti ada faktor-faktor yang memengaruhi,” kata Kemal.
Baca juga: Mengapa Payudara Nyeri Saat PMS?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang