Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Terapkan Jam Masuk Sekolah 06.30, Apa Dampaknya untuk Anak?

Kompas.com, 5 Juni 2025, 09:36 WIB
Ida Setyaningsih ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan, jam masuk sekolah di Provinsi Jawa Barat akan mulai pukul 06.30 WIB mulai tahun ajaran 2025-2026.

"Sekali lagi, sekolah di Jawa Barat dimulai pukul 06.30 (WIB)," ujar Dedi dalam video pernyataan resmi, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: 

Dedi juga mengklarifikasi isu yang sempat beredar bahwa sekolah akan dimulai pukul 06.00 WIB.

“Kata siapa pukul 06.00 (WIB)? Dalam Surat Edaran juga disebutkan sekolah masuk pukul 06.30,” ucapnya.

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 58/PK.03/DISDIK yang menunjukkan, kegiatan belajar di Jawa Barat akan berlangsung mulai pukul 06.30 WIB berdurasi hingga 195 menit per hari dari Senin sampai Kamis, serta 120 menit pada hari Jumat.

Kebijakan ini pun menimbulkan pertanyaan dari sisi psikologis, apakah masuk sekolah lebih pagi ideal bagi anak? Berikut penjelasan psikolog anak dan remaja.

Dam jam masuk sekolah terlalu pagi

Anak bisa kurang tidur

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).

Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana, S.Psi, menanggapi kebijakan ini dengan mengingatkan pentingnya durasi tidur anak yang cukup.

Ia mengatakan, waktu tidur malam anak usia dini hingga sekolah dasar masih berkisar antara sembilan sampai 12 jam.

“Sebetulnya ini tidak terlalu jauh berbeda dengan jam masuk sekolah sebelumnya di 6.45 (WIB). Namun, kebijakan apa pun yang diinginkan, sebaiknya didasari oleh hasil kajian atau penelitian yang menunjukkan bahwa masuk lebih awal akan membawa hasil yang lebih baik,” jelas Vera kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Usul Vasektomi Jadi Syarat Bansos, Bagaimana Peluang Kehamilan Setelahnya?

Menurut Vera, jika jam masuk sekolah dimajukan tapi tidak disertai dengan perubahan gaya hidup, misalnya tidur lebih awal, anak bisa mengalami kekurangan tidur (sleep deprivation).

Kekurangan tidur bisa berdampak pada banyak aspek tumbuh kembang anak.

“Risiko kurang tidur (sleep deprivation) yang berpengaruh pada konsentrasi, daya ingat, mood, serta prestasi akademis," kata Vera.

Emosi anak bisa terganggu

Tak hanya itu, ia menyebut emosi anak juga bisa terganggu. Anak menjadi lebih mudah marah, cemas, atau bahkan depresi.

Vera juga mengingatkan risiko lain, seperti penurunan imunitas dan potensi kecelakaan dalam perjalanan akibat kantuk atau ketidaksiapan fisik.

“Ini juga bisa mengganggu ritme biologis alami anak yang belum siap untuk aktivitas kognitif berat di pagi hari,” ucapnya.

Baca juga: Anak Jadi Korban Pelecehan di Lingkungan Sekolah, Orangtua Harus Apa?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau