Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Simbol Status Kelas Menengah tapi Diabaikan Orang Kaya

Kompas.com, 1 Agustus 2025, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Your Tango

KOMPAS.com - Banyak orang yang sangat kaya ternyata justru berhati-hati dalam mengalokasikan uang mereka, terutama ke barang yang dianggap simbol status oleh orang kebanyakan.

Bukan karena mereka tidak mampu membeli, melainkan karena mereka sudah banyak belajar apa yang sebenarnya membangun kekayaan dan apa yang tampak seperti tanda kesuksesan.

"Salah satu kebiasaan yang paling merusak adalah menghabiskan lebih banyak daripada yang dihasilkan," kata Christopher William, pakar keuangan CPA dan pendiri Balanced News Summary. 

Baca juga: Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah

"Ini adalah masalah umum di kalangan kelas menengah, karena orang sering tergoda untuk membeli lebih banyak daripada yang mereka mampu," jelasnya seperti dikutip dari Yahoo Finance.

William mencatat bahwa hal ini sering kali menyebabkan tingginya besaran utang, yang menyulitkan menabung untuk masa pensiun dan investasi jangka panjang lainnya. 

Barang yang sering dibeli kelas menengah untuk simbol status

Berikut adalah beberapa barang yang dianggap sebagi simbol status oleh kelas menengah tapi tidak menarik untuk kalangan elit. 

1. Mobil mewah

Kelas menengah sering membeli mobil mahal sebagai simbol kesuksesan. Namun, bagi orang kaya, mobil adalah aset yang nilainya terus menurun. Kekayaan yang mencolok tidak selalu berarti cerdas secara finansial.

Faktanya, seperti yang dicatat Thomas Stanley dalam "The Millionaire Next Door", kebanyakan milyuner tidak mengendarai kendaraan mewah. Mereka mengendarai mobil kelas menengah yang andal. Ini tentang fungsi, bukan pamer.

Baca juga: Ciri-ciri Orang Kaya Asli, Paham Investasi dan Tak Suka Flexing

Deretan sepatu dan tas mewah dalam rak sitaan KPK RI di Gedung RUPBASAN KPK RI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025).KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA Deretan sepatu dan tas mewah dalam rak sitaan KPK RI di Gedung RUPBASAN KPK RI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025).

2. Jam tangan dan perhiasan mewah

Kecuali jika memiliki nilai sentimental atau merupakan barang koleksi langka, sebagian besar perhiasan mewah tidak akan menarik perhatian orang kaya. Hobi memakai barang mewah justru menunjukkan rasa tidak aman.

Seperti yang dikatakan investor Naval Ravikant, "Orang kaya tidak mengenakan kekayaan mereka di pergelangan tangan."

Konsumen kelas menengah sering kali terjebak dalam keyakinan bahwa Rolex atau kalung berlian menandakan status. Namun, orang kaya biasanya menganggap pembelian tersebut tidak perlu kecuali jika saat dijual nanti untuk mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Penjualan Barang Mewah Melambat, tapi Belum Runtuh

3. Pakaian desainer dengan logo mencolok

Psikolog konsumen Kit Yarrow mencatat, "Orang yang benar-benar kaya sering kali berpakaian lebih halus karena kepercayaan diri mereka bukan berasal dari dianggap kaya melainkan dari menjadi kaya."

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau