Penulis
KOMPAS.com - Jumlah penderita penyakit refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease/GERD) terus meningkat di Indonesia. Pola makan yang tidak sehat jadi pemicunya.
Pakar kesehatan saluran cerna Prof.Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menjelaskan, konsumsi makanan berlemak seperti daging merah bisa meningkatkan eskresi asam lambung.
"Pola makan masyarakat saat ini sudah berubah, lebih banyak makan daging. Dulu kalau mau makan steak harus ke hotel berbintang, sekarang di kaki lima pun ada. Di lain pihak, kita makin jarang bergerak," tutur Prof.Ari dalam acara media edukasi yang diadakan oleh Daewong Pharmaceutical di Jakarta (14/8/2025).
Ia menjelaskan, pola makan tinggi lemak akan membuat klep antara lambung dan kerongkongan melemah. Efeknya asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus.
Baca juga: Ini Posisi Tidur untuk Redakan Asam Lambung yang Naik di Malam Hari Sesuai Anjuran Dokter
"Lambung kita sejatinya siap dengan tingkat keasaman atau pH 1-2, tapi esofagus tempat balik arahnya asam lambung tidak kuat dengan tingkat pH itu, hanya kuat pH 5-6. Dampaknya tidak nyaman, rasa panas seperti terbakar atau heart burn," paparnya.
Asam lambung yang naik itu lama kelamaan akan menyebabkan perlukaan pada esofagus dan akhirnya menyempit.
"Dinding esofagus yang terpapar terus-menerus akan berubah bentuk yang disebut sebagai barret's esophagus," kata Prof.Ari.
Selain makanan berlemak, GERD juga bisa dipicu oleh makanan tinggi garam, serta keju dan cokelat.
Makanan tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung. Kekuatan klep pun dapat menurun.
Faktor lain yang juga meningkatkan risiko GERD adalah kelebihan berat badan, konsumsi alkohol, merokok, stres, dan juga kafein.
Baca juga: Kenali Tanda yang Sering Disangka GERD Ternyata Serangan Jantung
Menurut Prof.Ari, keluhan asam lambung bisa disebut GERD jika memiliki dua gejala yang khas.
Pertama adalah rasa panas seperti terbakar di kerongkongan atau dada, dan sering disebut heart burn.
Kedua adalah rasa asam dan pahit di lidah akibat asam lambung yang naik.
"Kalau sudah didiagnosis GERD, konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan hindari makanan-makanan pemicu," katanya.
Baca juga: 21 Juta Orang Dewasa Indonesia Obesitas, Ini Penyebab dan Dampaknya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang