Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, 8 Red Flag yang Menandakan Pasangan Selingkuh

Kompas.com, 11 September 2025, 17:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Ada sejumlah red flag atau tanda bahaya yang mengindikasikan pasangan selingkuh. Harap diingat bahwa tanda-tanda ini belum tentu pasti, tapi sering kali muncul tanpa disadari.

Berikut beberapa red flag yang menurut para ahli perlu kamu waspadai. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca juga:

8 Red flag yang menandakan pasangan selingkuh

1. Lebih perhatian pada penampilan

Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.Dok. Freepik/Freepik Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.

Perubahan kebiasaan yang tiba-tiba patut dicurigai, apalagi jika menyangkut kebersihan. 

Misalnya pasangan yang biasanya santai dengan rutinitas, mendadak jadi rajin mandi atau mengganti pakaian lebih sering dari biasanya.

“Ketika seseorang berusaha menyembunyikan jejak seksual dengan pasangan lain, mereka biasanya lebih berhati-hati membersihkan diri agar tidak meninggalkan aroma,” jelas Bat Sheva Marcus, PhD, terapis dan pekerja sosial klinis berlisensi, disadur dari Best Life, Kamis (11/9/2025).

Jika tanpa alasan jelas pasanganmu jadi terlalu peduli dengan wangi tubuh atau selalu pulang dalam keadaan segar, hal ini bisa jadi lebih dari sekadar perubahan kebiasaan.

2. Punya “teman” yang selalu butuh bantuan

Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.FREEPIK Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.

Alasan klasik lain adalah menghilang dengan dalih menolong teman yang sedang dalam masalah. Awalnya terdengar masuk akal, tapi lama-lama bisa menimbulkan tanda tanya.

“Sering kali, cerita teman yang sedang krisis hanya dijadikan alibi untuk menutupi perselingkuhan,” kata direktur Cognitive Behavioral Therapy Institute of Southern California, Paul DePompo, PsyD.

Jika pasanganmu mendadak punya teman baru yang selalu jadi alasan pulang larut malam atau sering keluar sendiri, kamu sebaiknya lebih jeli mengamati konsistensi ceritanya.

Baca juga:

3. Menuduh kamu yang selingkuh

Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar. Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.

Psikoterapis berlisensi, Alena Scigliano menyebutkan, pasangan yang berselingkuh justru sering menuduh pasangannya tidak setia. Ironis, tapi sangat umum terjadi.

“Bagi seorang narsisistik, ini adalah bentuk proyeksi sekaligus distraksi. Pasangan yang tidak bersalah akan sibuk membela diri sehingga tidak menyadari bahwa tuduhan itu menutupi perselingkuhan si penuduh,” jelas Scigliano.

Tuduhan ini bisa membuatmu merasa bersalah padahal tidak ada alasan. Waspadai jika pasanganmu kerap menuduh tanpa dasar.

4. Terlalu menjaga rahasia di ponselnya

Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.Dok. Freepik/Freepik Pasangan mendadak romantis, sibuk dengan ponsel, atau punya banyak alasan? Bisa jadi itu red flag perselingkuhan. Simak penjelasan pakar.

Sikap defensif terhadap ponsel sudah jadi hal klise. Namun, faktanya, hal ini jadi salah satu tanda yang paling sering ditemukan. Pasangan yang selingkuh biasanya mendadak sangat protektif.

“Orang yang berselingkuh biasanya mengganti kata sandi secara rutin atau marah jika pasangannya menyentuh ponselnya. Mereka bahkan bisa menonaktifkan notifikasi agar tidak ketahuan,” ujar terapis pernikahan dan keluarga, Ashera DeRosa.

Jika dulu dia santai saat ponselnya terbuka, lalu tiba-tiba jadi panik ketika kamu mendekat, sebaiknya kamu berhati-hati.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau