Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Red Flag pada Pasangan dari Caranya Membalas Chat

Kompas.com, 4 September 2025, 19:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com – Tanda-tanda red flag pada pasangan bisa diketahui dari caranya membalas chat (pesan singkat). 

Balasan yang terlalu singkat, penuh emoji, atau bahkan bernada negatif bisa mencerminkan sikap dan perasaan yang lebih dalam dari sekadar kata-kata di layar.

Baca juga:

Berikut tanda red flag atau bahaya dari balasan pesan pasangan yang perlu kamu waspadai. Simak penjelasan ahli.

10 Tanda red flag dari cara pasangan membalas chat

1. Balasan terlalu singkat 

Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.Dok. Canva Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.

Pernah menerima balasan hanya berupa “ok” setelah kamu mengirimkan pesan panjang? Atau sekadar “hmm” tanpa penjelasan lebih lanjut? Balasan yang terlalu pendek dan kabur bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai.

“Pesan yang pendek dan tidak jelas seringkali mengindikasikan ketidakpedulian atau usaha menghindar,” ujar Joni Ogle, LCSW, terapis sekaligus CEO Transcend Recovery Community, dikutip dari Best Life, Kamis (4/9/2025).

Jika hal ini terjadi terus-menerus, besar kemungkinan pasangan memang sengaja menjaga jarak atau tidak mau membuka diri.

2. Sering menggunakan jawaban menggantung

Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.Dok. Freepik/Freepik Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.

Balasan seperti “mungkin”, “nanti lihat saja”, atau “kapan-kapan” mungkin terdengar wajar sekali dua kali. 

Tetapi jika selalu muncul setiap kali kamu mengajak membuat rencana, hal ini bisa menjadi sinyal kurangnya komitmen.

Menurut pendiri Tampa Counseling Place Natalie Rosado, LMHC, jawaban non-komital ini bisa menandakan pasangan enggan terikat atau bahkan tidak yakin dengan arah hubungan.

“Respon seperti ini mencerminkan ambivalensi atau kurangnya kejelasan mengenai perasaan dan niat mereka,” kata Rosado.

3. Terlalu bergantung pada emoji atau GIF

Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.emojipedia.org Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.

Emoji memang bisa menambah ekspresi dalam percakapan. Namun, bayangkan jika setiap curhatan panjangmu hanya dibalas dengan emoticon wajah tersenyum atau GIF lucu. Lama-kelamaan, kamu bisa merasa tidak benar-benar didengar.

“Ketergantungan pada emoji bisa menjadi cara menghindari percakapan yang lebih dalam,” jelas Sanam Hafeez, PsyD, neuropsikolog dan direktur Comprehend the Mind.

Konselor kesehatan mental di GroundWork Counseling, Courtney M. Hubscher, MS menjelaskan, kebiasaan ini bisa membuat obrolan kehilangan makna karena emoji tidak mampu menyampaikan emosi kompleks.

Baca juga:

4. Menggunakan emoji tertentu berulang kali

Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.Dok. Unsplash/Muhammad Rizki Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.

Salah satu emoji yang sering disalahartikan adalah emoji jempol. Jika digunakan sesekali, mungkin tidak masalah. 

Tetapi jika hampir semua pesan dibalas dengan emoji ini, kamu mungkin merasa pasanganmu tidak benar-benar peduli.

“Emoji thumbs-up (jempol) bisa menandakan persetujuan singkat, tapi jika terlalu sering, bisa menunjukkan pasangan tidak benar-benar terlibat dalam percakapan,” tutur Beth Ribarsky, PhD, profesor komunikasi interpersonal di University of Illinois Springfield.

Emoji jempol kadang hanya dipakai untuk mengakhiri percakapan karena lawan bicara sudah tidak memperhatikan.

5. Terlalu sering mengecek keberadaan kamu

Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.Dok. Freepik/Freepik Balasan pesan pasangan bisa ungkap tanda bahaya dalam hubungan. Dari balasan singkat hingga nada negatif, waspadai red flag ini sebelum terlambat.

Sekilas, pesan seperti “lagi di mana?” atau “sama siapa?” bisa dianggap bentuk perhatian. 

Namun, jika ditanyakan terus-menerus dan dengan nada menuntut, bisa berubah menjadi tanda kontrol yang tidak sehat.

“Jika pasangan sering meminta update keberadaanmu, itu bisa menunjukkan rasa tidak percaya atau sifat mengontrol,” kata Hafeez.

Alih-alih membuatmu merasa disayangi, kebiasaan ini bisa membuat hubungan terasa menyesakkan dan penuh kecurigaan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau