Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
"Kalau anak mau dilatih makan sendiri atau tidur sendiri, yang kita butuhan itu adalah briefing dulu, karena otak anak belum terbiasa. Misalnya 'Mama pengin deh kamu bisa makan sendiri, tapi boleh kok makan bareng mama waktu weekend'. Jadi dia enggak langsung merasa enggak adil banget," jelasnya.
Menurutnya, cara itu membantu anak memahami bahwa kemandirian bukan berarti kehilangan perhatian orangtua.
"Anak perlu merasa aman dulu sebelum bisa belajar mandiri," ungkapnya.
Setiap anak, terutama dalam urutan kelahiran yang berbeda, memiliki kebutuhan emosional yang juga tidak sama.
Baca juga: Cara Menjadi Ayah yang Adil bagi Anak Kandung dan Anak Sambung Menurut Psikolog
"Kalau anak pertama memang keliatan dari awal lebih mandiri, karena kan dia lahir belum ada kakaknya. Kalau anak kedua kayak 'tau-tau kok ada makhluk lain lagi' Jadi perasaan ingin terus jadi anak kecil lebih kuat dari anak pertama," terangnya.
Sementara anak ketiga atau yang lebih kecil biasanya mencari kedekatan fisik, seperti dipeluk atau digendong.
Karena itu, penting bagi orangtua untuk menyesuaikan bentuk special time sesuai kebutuhan anak masing-masing. Bisa dengan bermain, bercerita, atau sekadar ngobrol sebelum tidur.
"Kalau yang umur pertama bisa kita bilang, 'eh kalau adek udah tidur cepet, kalau kamu kooperatif nanti kita bisa ngobrol, cerita-cerita, lho'. Jadi kita mengatur waktu kayak wasit gitu," ungkapnya.
Baca juga: Studi: Kontrol Orangtua Terlalu Ketat Picu Kecemasan Sosial Pada Remaja
Kendati demikian, sebagian orangtua juga yang masih berpikir bonding time harus lama dan sempurna. Sejatinya, yang utama adalah kualitas kehadiran itu. Bagaimana orangtua memaksimalkan waktu berdua dengan anak dengan penuh perhatian.
Lewat special time one on one, orangtua bukan hanya belajar membagi waktu, tapi juga membangun hubungan yang adil secara emosional pada tiap anak.
Sebab, adil bukan berarti sama, tapi memastikan tiap anak merasa dicintai dengan cara yang paling ia butuhkan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang