Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cegah Cedera Olahraga ala Yuki Kato, Latihan yang Terencana

Kompas.com, 13 November 2025, 16:35 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Aktris sekaligus pencinta olahraga Yuki Kato punya tips mencegah cedera olahraga. 

Perempuan 30 tahun ini mengingatkan pentingnya mengenali batas tubuh dan melakukan latihan yang tepat, dua hal yang sering diabaikan banyak orang ketika baru mulai beraktivitas fisik.

Baca juga:

Tips Yuki Kato mencegah cedera olahraga

1. Latihan yang terencana dan terukur

Yuki Kato dalam acara Wardah Padel Open 2025, kompetisi padel pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk perempuan, sekaligus peluncuran Wardah Active Protection Sunscreen. Kegiatan ini digelar di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, dari Sabtu (8/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Yuki Kato dalam acara Wardah Padel Open 2025, kompetisi padel pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk perempuan, sekaligus peluncuran Wardah Active Protection Sunscreen. Kegiatan ini digelar di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, dari Sabtu (8/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025).

Sebagai seseorang yang rutin berlari dan mengikuti berbagai ajang lari, Yuki mengaku dirinya tak pernah berlatih asal-asalan.

Ia memastikan setiap sesi latihan dilakukan dengan panduan yang jelas dan terukur agar hasilnya maksimal tanpa membebani tubuh.

“Sebenarnya banyak banget turunannya. Dan untungnya aku pas kalau lari itu ada tim sendiri. Maksudnya untuk yang membantu lari, jadi ada coach-nya (pelatihnya) gitu. Jadi dikasih menu latihan lari,” ujar Yuki saat ditemui dalam acara Wardah Padel Open 2025, di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Dengan adanya pelatih, Yuki bisa memantau perkembangan tubuh dan menyesuaikan intensitas latihan sesuai kebutuhan.

Hal ini, menurutnya, menjadi langkah awal penting untuk menghindari cedera yang sering terjadi karena latihan berlebihan atau teknik yang kurang tepat.

Baca juga: 4 Pertolongan Awal yang Harus Dilakukan Saat Anak Cedera

Pentingnya latihan kekuatan

Bagi Yuki, latihan kekuatan (strength training) sama pentingnya dengan kardio. Jika kardio membantu meningkatkan daya tahan jantung dan stamina, latihan kekuatan berperan menjaga kestabilan otot dan sendi, terutama untuk aktivitas yang membutuhkan banyak pergerakan seperti padel, tenis, atau lari jarak jauh.

“Nah latihan strength training tuh ada banyak banget. Ada bodyweight training (latihan kekuatan menggunakan berat badan sendiri), ada pilates juga bagian dari strength training seharusnya,” tambahnya.

Yuki menjelaskan bahwa latihan kekuatan tak harus selalu dilakukan di gym dengan peralatan berat. Ada banyak pilihan gerakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah tanpa alat.

Ia juga mengingatkan untuk memilih menu latihan sesuai kapasitas tubuh masing-masing.

“Macam-macam, tergantung kebutuhan tubuh,” katanya.

Latihan kekuatan ini, tambah Yuki, juga membantu tubuh membentuk muscle memory (memori otot), membuat otot lebih adaptif dan responsif saat bergerak. Dengan begitu, risiko cedera karena otot kaget atau ketidakseimbangan beban tubuh bisa diminimalkan.

Baca juga: 5 Tips Aman Main Padel agar Terhindar dari Cedera Mata Menurut dokter

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau