Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Boleh Keramas Setiap Hari? Simak Penjelasan Pakar

Kompas.com, 20 November 2025, 09:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Apakah boleh keramas setiap hari? Ada orang-orang dengan kondisi rambut yang cepat berminyak dan lepek sehingga mereka keramas tiap hari agar rambut tetap bersih, harum, dan "ringan".

Namun, benarkah kebiasaan tersebut aman untuk kesehatan rambut dan kulit kepala? Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael menjelaskan, kebutuhan keramas tidak sama antara satu orang dengan lainnya. 

Baca juga:

"Seberapa sering keramas itu harus disesuaikan dengan jenis kulitnya dan juga aktivitas hariannya," kata Rey dalam acara Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ada faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup yang memengaruhi seberapa cepat rambut menjadi berminyak dan kotor.

Apakah keramas setiap hari boleh dilakukan?

Hairstylist, Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael dalam Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Hairstylist, Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael dalam Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah apakah aman keramas setiap hari?

Rey menegaskan, keramas setiap hari tidak dilarang, asalkan memang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kondisi kulit kepala.

“Selain itu, orang yang olahraga aktif atau yang merasa kulit kepalanya sudah kotor, tidak masalah juga untuk keramas sehari sekali,” ucap dia.

Kegiatan olahraga menghasilkan keringat dalam jumlah lebih besar. Ketika keringat bercampur dengan minyak alami kulit kepala, rambut akan terasa lengket dan tidak nyaman. 

Pada kondisi seperti ini, keramas harian justru membantu menjaga kebersihan dan mencegah iritasi kulit kepala.

“Sebab, olahraga itu mengeluarkan keringat yang lebih banyak di luar normal, jadi keramas sekali sehari setelah olahraga bisa menjaga kebersihan kulit kepala,” tambahnya.

Keramas setiap hari diperbolehkan bagi mereka yang aktivitasnya membuat kulit kepala cepat kotor.

Baca juga:

Mengapa rambut bisa cepat lepek?

Banyak orang keramas setiap hari agar rambut terasa bersih. Amankah demikian? Berikut penjelasan pakar.Dok. Freepik/cookie_studio Banyak orang keramas setiap hari agar rambut terasa bersih. Amankah demikian? Berikut penjelasan pakar.

Menurut Rey, wajar jika seseorang merasa rambutnya lepek meskipun baru dikeramas pada pagi hari. Kondisi ini disebabkan oleh karakter kulit kepala yang juga berbeda-beda layaknya kulit wajah.

Rambut cepat lepek meski pagi sudah keramas itu wajar karena setiap kulit berbeda. Seperti kulit wajah, ada orang yang secara genetik lebih berminyak, hal ini juga berlaku untuk kulit kepala,” jelas Rey.

Rambut terlihat lebih cepat berminyak terutama pada iklim tropis seperti Indonesia. Suhu panas, kelembapan tinggi, dan paparan polusi membuat tubuh memproduksi minyak lebih banyak sebagai bentuk pertahanan alami.

“Ditambah lagi dengan panas, lembab, dan polusi. Tubuh kita memproduksi minyak supaya bisa melawan polusi dan melawan debu, jadi sangat normal untuk orang yang tinggal di negara tropis,” terangnya.

Situasi ini berbeda dengan masyarakat yang tinggal di negara empat musim, seperti Jepang, Korea, Amerika Serikat, atau wilayah Eropa. 

“Mungkin kalau tinggal di luar negeri atau negara yang empat musim, seperti Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa, rambut lepek itu bukan masalah besar, tapi di Indonesia ini jadi masalah besar,” ujar Rey.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau