Belanja spontan memang menyenangkan, tetapi kebiasaan toxic ini dapat menumpuk stres finansial dan mental.
“Pembelian impulsif dapat menyebabkan stres finansial dan kekacauan, yang keduanya berkontribusi pada beban mental,” ujar Khan.
Ia menyarankan metode aturan 24 jam, yaitu menunggu sehari sebelum memutuskan membeli barang yang tidak mendesak.
Selain itu, menghapus aplikasi belanja, berhenti mengikuti influencer pemicu FOMO, serta berhenti berlangganan email marketing dapat membantu mengurangi godaan.
Suka berkata “iya” untuk segala hal bisa berubah menjadi kebiasaan toxic yang menguras energi.
“Terlalu sering berkomitmen atau mengatakan ‘ya’ dapat menyebabkan kelelahan, kebencian, dan hubungan yang tegang,” kata Khan.
Awal tahun bisa menjadi momentum mengevaluasi mana komitmen yang bermanfaat dan mana yang membebani.
Ia menyarankan untuk melatih komunikasi asertif dan memprioritaskan hal-hal yang relevan dengan nilai serta tujuan hidup.
Baca juga: Toxic Productivity, Meningkatkan Kinerja atau Merusak Kesehatan Mental?
Konsumsi layar yang berlebihan tidak hanya melelahkan pikiran, tetapi juga mempengaruhi kesehatan fisik.
“Paparan layar yang terlalu lama tidak hanya menyebabkan ketegangan mata dan kelelahan mental, tetapi juga membuat kita terputus dari momen saat ini,” jelas Khan.
Untuk menguranginya, ia merekomendasikan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek sejauh 6 meter.
Selain itu, membuat menu dopamin atau daftar aktivitas menyenangkan tanpa layar, dapat membantu mengurangi kebiasaan doomscrolling.
Banyak orang mengira self-care memerlukan waktu lama atau biaya besar. Padahal, perawatannya dapat sangat sederhana.
“Ketika kita mengabaikan perawatan diri, kita tanpa sengaja membuat orang lain merampas kebahagiaan kita,” ucap Shelton.
Ia menyarankan meluangkan lima menit sehari untuk mindfulness, journaling, atau merenungkan momen positif.
Self-care juga bisa berarti memasak makanan favorit, memilih aktivitas fisik yang disukai, atau menyusun ulang rutinitas agar lebih ramah untuk diri sendiri.
Mengubah kebiasaan tidak terjadi dalam semalam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghilangkan kebiasaan bisa memakan waktu 30 hingga 60 hari.
Oleh karena itu, penting untuk menerapkan perubahan secara bertahap dan penuh belas kasih pada diri sendiri.
Dengan mengenali tujuh kebiasaan toxic ini dan menggantinya dengan rutinitas yang lebih sehat, kamu bisa meningkatkan kualitas hidup secara signifikan di tahun mendatang.
Baca juga: Toxic Masculinity, Ketika Laki-laki Tak Boleh Menangis
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya