Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Awal untuk Menangani Luka pada Anak Menurut Dokter

Kompas.com, 6 Desember 2025, 18:50 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak kecil, khususnya usia toddler, kerap mengalami luka kecil akibat jatuh, terbentur, atau tergores saat beraktivitas.

Meski terlihat sepele, penanganan luka pada anak tetap perlu dilakukan dengan cara yang benar, agar tidak menimbulkan infeksi atau menambah ketidaknyamanan pada anak.

Dokter spesialis anak, dr. Miza Afrizal, SpA, mengatakan bahwa pada usia dini, anak memang sedang aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. 

Baca juga: Dear Moms, Jangan Anggap Sepele Luka Kecil sang Buah Hati

4 Langkah menangani luka pada anak

Aktivitas ini sering kali membuat anak lebih rentan mengalami benturan atau luka ringan. Maka dari itu, orangtua perlu memahami cara penanganan luka yang tepat dan aman.

“Kalau misalnya anak itu luka, gampangnya kita sebut dengan 4C,” ujar dr. Miza saat ditemui dalam acara Serunya Parenting #PakeYangBening di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).

Empat langkah ini meliputi chill, clean and disinfect, cover, dan comfort. Menurut dr. Miza, panduan ini dapat membantu orangtua menangani luka kecil dengan lebih terstruktur dan tidak terburu-buru.

1. Chill atau tetap tenang

Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua saat anak terluka adalah tetap tenang. Dokter Miza menekankan bahwa tidak semua luka membuat anak merasakan sakit yang berat. 

Orangtua disarankan untuk tidak langsung bereaksi berlebihan dan memberi waktu untuk melihat kondisi anak terlebih dahulu.

Menurutnya, ketika anak jatuh atau terbentur, orangtua bisa berhenti sejenak dan mengamati apakah anak benar-benar kesakitan atau hanya kaget. Dengan bersikap tenang, orangtua dapat menilai kondisi luka dengan lebih objektif sebelum melakukan tindakan selanjutnya.

“Yang pertama itu chill. Anak kadang jatuh sebenarnya tidak terlalu sakit, tapi kita perlu lihat dulu responsnya. Kalau memang sakit, pasti dia akan menangis,” kata dr. Miza.

Ia menjelaskan, dengan tidak terburu-buru, orangtua dapat fokus pada langkah penanganan berikutnya dan memastikan luka ditangani secara tepat.

Baca juga: 3 Cara Merawat Luka Ringan agar Cepat Sembuh Menurut Dokter

2. Clean and disinfect

Setelah kondisi anak relatif stabil, langkah berikutnya adalah membersihkan luka. Orangtua dapat membersihkan area luka menggunakan air mengalir.

Tujuannya adalah menghilangkan kotoran, debu, atau benda asing yang menempel pada luka.

“Setelah itu, kita berikan desinfektan atau untuk membunuh kuman dan bakteri,” ujar dr. Miza.

Langkah clean and disinfect penting dilakukan terutama pada luka terbuka atau goresan, karena kuman dapat masuk melalui kulit yang terluka dan menyebabkan infeksi. Penggunaan antiseptik yang tepat dapat membantu mencegah risiko tersebut.

Baca juga: Kapan Harus Ganti Plester Luka? Ini Tandanya Menurut Dokter

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau