Penulis
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga berupaya meningkatkan peran komunitas dalam upaya pembangunan kesehatan mental.
Melalui Posyandu, pemerintah melibatkan lebih dari 1,48 juta kader kesehatan di 84.019 desa dan kelurahan dalam upaya edukasi kesehatan dasar, deteksi dini masalah kesehatan, serta pendampingan kesehatan mental bagi anak, remaja, ibu hamil, hingga lansia.
Baca juga: Psikolog Klinis di Puskesmas jadi Penolong Awal Masalah Mental
Dalam sesi terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Timor-Leste Flavio Brandao Mendes den Araujo menyampaikan bahwa inovasi digital bisa membantu upaya pelayanan kesehatan, tapi juga berpeluang mendatangkan masalah kesehatan mental.
Menurut dia, Pemerintah Timor-Leste juga melaksanakan digitalisasi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk menggunakan kecerdasan buatan untuk mendukung pemeriksaan kesehatan mental.
Namun, dia menekankan bahwa bagaimanapun juga teknologi tidak akan sepenuhnya bisa menggantikan peran tenaga kesehatan.
"Teknologi itu cerdas, tapi tidak bisa menggantikan dokter dan perawat. Mental health issues harus dihadapi oleh manusia, bukan teknologi," katanya.
Penanganan masalah kesehatan mental membutuhkan dukungan keluarga, komunitas, dan profesional kesehatan serta pemanfaatan inovasi teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Baca juga: 6 Tanda Stres yang Sering Tak Disadari Menurut Psikolog, Mudah Bengong
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya