Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Irsani Menemukan Kekuatan Fisik dan Mental lewat Latihan Beban

Kompas.com, 9 Desember 2025, 19:17 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com - Keinginan sederhana untuk menurunkan berat badan pasca melahirkan justru membawa Irsani (35) pada perjalanan panjang yang mengubah cara pandangnya terhadap tubuh, kesehatan, hingga perannya sebagai seorang ibu.

"Ketertarikanku pada strength training (latihan beban) justru dimulai dari hal yang sederhana: ingin menurunkan berat badan pasca melahirkan. Saat itu naik hampir 15 kg, badan rasanya berat, dan emosiku juga nggak stabil. Tapi seiring waktu, aku merasa latihan beban bukan hanya mengubah fisik — tapi pelan-pelan membangun ulang mentalku sebagai seorang ibu," ujar Irsani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

Latihan beban, yang semula ia lakukan untuk kembali bugar, akhirnya menjadi pintu masuk menuju pemulihan mental, perubahan gaya hidup, dan misi baru untuk mengedukasi keluarga Indonesia.

Bagi Sani, menjadi ibu adalah anugerah, sekaligus fase penuh dinamika yang tidak banyak dibicarakan.

Perubahan hormon, kelelahan, naik turunnya emosi, hingga tubuh yang terasa asing membuatnya merasa tidak seimbang secara psikis.

"Aku sempat berkonsultasi dengan psikolog, baru kusadari bahwa rutinitas olahraga yang mulai kupaksakan kembali justru membantu memperbaiki kondisi psikis dan kestabilan," ungkap fitness influencer yang kini berdomisili di Yogyakarta ini.

Awal cerita Irsani jatuh cinta pada strength training

Perkenalan Sani dengan latihan beban bermula dari pengalaman personal.

Setelah melahirkan, berat badannya naik hingga 15 kilogram dan tubuhnya terasa berat.

Ia mulai berolahraga tanpa tujuan besar, hanya ingin kembali bugar.

Namun semakin konsisten ia berlatih, semakin terasa dampaknya pada kondisi mental.

Latihan beban menjadi momen kembali ke diri sendiri, satu hingga dua jam untuk bergerak secara mindful, merasakan tubuh, dan memulihkan energi emosional.

Di tengah peran sebagai ibu yang menuntut kesabaran dan konsistensi, aktivitas fisik justru memberinya ruang bernapas.

"Bergerak bukan tindakan egois. Justru itu cara mencintai diri agar bisa hadir lebih utuh untuk keluarga," ujarnya.

Perjalanan itu juga membawanya pada pertanyaan baru: mengapa ia dulu sering cedera meski pernah menjadi atlet?

Jawabannya muncul setelah ia mendalami lebih jauh tentang biomekanik, hormon perempuan, dan perbedaan kapasitas tubuh.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau