Penulis
Saat pertama kali diminta menemani ke gym, ia sempat ragu karena melatih lansia membutuhkan kehati-hatian ekstra.
Namun semangat tinggi dari sang lansia membuat Sani yakin untuk memulai.
Mereka membangun komunikasi dua arah: evaluasi rasa tubuh sebelum latihan, menyesuaikan beban, dan memastikan progres aman.
Dalam beberapa bulan, lansia tersebut mulai percaya diri mengoperasikan alat gym dan merasakan berkurangnya nyeri sendi.
Dari pengalaman itu Sani belajar bahwa lansia bukan tidak mampu, hanya jarang diberi kesempatan dan lingkungan yang aman untuk mencoba.
"Saat ini kami masih rutin latihan, dengan frekuensi 1–2 kali per minggu—lebih ke pola sharing and learning together, bukan aku sebagai pelatih tunggal tapi sebagai pendamping gerak. Dari beliau saya belajar bahwa lansia bukan tidak mampu, hanya jarang ada kesempatan dan lingkungan aman untuk mencoba," ujar Sani.
Sani meyakini strength training bisa dilakukan siapa saja, bahkan dengan alat sederhana di rumah.
Gerakan dasar seperti squat, hip hinge, push-up di tembok, dan bent-over row menjadi fondasi yang efektif bagi pemula atau ibu rumah tangga yang sibuk.
Latihan 20–30 menit, dua hingga tiga kali seminggu, sudah memberi efek signifikan jika dilakukan konsisten.
Menurutnya, otot akan tumbuh asalkan ada progres yang jelas. Meski berlatih di rumah, bukan berarti hasilnya minimal, selama teknik benar dan intensitas meningkat secara bertahap.
Baca juga: Bagaimana Latihan Beban Mampu Mendongkrak Fungsi Otak?
Ke depan, Sani bermimpi melihat latihan beban menjadi bagian dari budaya keluarga Indonesia, bukan sekadar aktivitas anak muda atau mereka yang memiliki akses gym.
Ia ingin melihat orang tua, ibu, hingga lansia berlatih bersama sebagai cara menjaga kualitas hidup.
Baginya, strength training bukan sekadar membentuk tubuh, tetapi membangun mental: disiplin, keberanian menghadapi ketidaknyamanan, hingga ketangguhan menghadapi keseharian.
Ketika kapasitas fisik meningkat, daya tahan mental pun ikut tumbuh.
Sani percaya, perubahan besar dimulai dari langkah kecil, sebuah dumbbell ringan di rumah, sesi latihan 20 menit, atau keputusan untuk memulai lagi hari ini.
Dari sanalah kekuatan fisik dan mental tumbuh perlahan, dan hidup menjadi lebih bermakna.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang